Kondisi memperihatinkan dalam perang Israel dan palestina disikapi Paus Fransiskus.
Bahkan Paus Fransiskus berulangkali mengajak Negara lain untuk menghentikan perang Gaza.
Pada Rabu (22/11) secara terpisah Paus Fransiskus bertemu dengan keluarga orang-orang Israel yang disandera Hamas di Gaza.
Serta keluarga beberapa orang Palestina yang saat ini ditahan di Israel.
Ia menyerukan perdamaian dan diakhirinya “nafsu yang membunuh semua orang.”.
Paus berbicara tentang penderitaan warga Israel dan Palestina setelah pertemuannya itu.
Kedua pertemuan direncanakan sebelum tercapainya kesepakatan soal sandera antara Israel dan Hamas.
Dan sebelum penghentian sementara pertempuran diumumkan kepada dunia.
Paus Fransiskus tidak menyinggung soal kesepakatan tersebut, yang menandai terobosan diplomatik terbesar.
Sejak meletusnya perang menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel Selatan.
Paus Fransiskus mengatakan ia bertemu di Vatikan dengan kerabat dari lebih dari 200 sandera yang ditahan di Gaza.
Bertemu juga secara terpisah dengan delegasi warga Palestina yang memiliki kerabat yang menjadi tahanan di Israel.
Di barisan kursi VIP Lapangan Santo Petrus terdapat orang-orang yang memegang bendera dan syal Palestina.
Serta poster-poster kecil yang memperlihatkan mayat-mayat di dalam selokan dengan kata “Genosida” tertulis di bawahnya.
“Ini bukan lagi perang lagi, ini terorisme,” kata Paus Fransiskus. “Tolong, mari kita lanjutkan dengan damai. Berdoalah untuk perdamaian, banyak berdoa untuk perdamaian.”.
Paus juga memohon kepada Tuhan untuk membantu rakyat Israel dan Palestina “menyelesaikan masalah.
Dengan tidak melanjutkan nafsu yang pada akhirnya membunuh semua orang”.
Paus Fransiskus telah berulang kali menyerukan diakhirinya perang dan berusaha mempertahankan netralitas diplomatik khas Vatikan dalam konflik.
Sumber Berita : VOA