Perang Palestina dan Israel tidak hanya terjadi disekitar jalur Gaza.
Tetapi juga berdampak pada masyarakat yang hidup diluar daerah tersebut.
Sehingga membuat kepanikan dan ketakutan berlebih selama perang belum selesai.
Tiga mahasiswa Palestina yang kuliah di perguruan tinggi AS ditembak.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu malam (25/11/2023) di kota Burlington, Vermont,.
Sampai hari Minggu (26/11) korban masih dirawat di rumah sakit.
Hal itu disampaikan pihak sekolah almamater mereka di Tepi Barat.
Dalam sebuah unggahan Facebooknya hari Minggu.
Ramallah Friends School menjelaskan ketiga alumninya ditembak.
Ketika di dekat Kampus Universitas Vermont.
Korban bernama Hisham Awartani, yang berkuliah di Universitas Brown di Rhode Island.
Kinnan Abdel Hamid dari Haverford College di Pennsylvania.
Dan Tahseen Ahmed, yang kuliah di Trinity College di Connecticut.
Almamater pendidikan mereka menjelaskan bahwa ketiganya selamat.
Tetapi mengalami luka dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
“Kami menyampaikan rasa duka dan doa kepada mereka serta keluarga.
Agar bisa cepat pulih , mengingat parahnya luka yang di alami.
Hisham tertembak di punggung, Tahseen di dada dan Kinnan terluka ringan,” mengutip postingan Facebook sekolah itu.
Kepolisian Burlington memberikan pernyataan Sabtu malam .
Petugas mendengar suara tembakan pukul 18.30 Sabtu malam.
Kemudian dua orang terluka di satu lokasi di dekat kampus,
Sementara korban ketiga ditemukan dengan jarak tidak jauh dari.
Karena situasi tidak memungkinkan maka polisi tidak mengidentifikasi para korban.
Polisi memberi pernyataan bahwa kedua korban langsung ditangani di lokasi kejadian.
Kemudian dibawa ke University of Vermont Medical Center oleh petugas pemadam kebakaran.
Polisi melarikan korban ketiga ke rumah sakit yang sama.
Saat ini Polisi belum menangkap pelaku penembakan.
Salah satu juru bicara kepolisian juga tidak bisa dihubungi sejak hari Minggu (26/11).
Peristiwa itu terjadi seiring meningkatnya insiden Islamofobia dan anti-Yahudi di Amerika.
Termasuk serangan kekerasan maupun secara online.
Sejak konflik perang Israel-Hamas pecah 7 Oktober lalu.
Sumber Berita : VOA