Mantan Kabareskrim Polri Ito Sumardi Meminta Masyarakat Bijaksana Menilai Pembunuhan Vina dan Eki

- Jurnalis

Selasa, 21 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ramainya kasus pembunuhan Vina dan Eki setelah ditayangkan dalam sebuah film mengundang respon sosial masyarakat.

Apalagi ada tiga orang yang diduga sebagai pelaku masih belum juga tertangkap hingga saat ini.

Tetapi seiring perjalanan waktu salah satu pelaku yang sudah bebas mengatakan dia adalah korban salah tangkap.

Melihat kondisi tersebut Mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Ito Sumardi menanggai dengan bijak.

Dia ikut memantau perkembangan kasus pembunuhan pasangan kekasih Vina dan Eki yang terjadi di Cirebon, Jawa Barat, pada 2016 silam.

Baca Juga :  Petani Progresif Revolusioner Prancis Membawa Traktor Dalam Menyuarakan Aspirasinya

Secara pribadi Ito meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil dari upaya pihak yang berwajib.

serta menyerahkan sepenuhnya proses penyidikan kasus tersebut kepada Polda Jawa Barat.

“Saya kira kita perlu menunggu proses penyidikan, dan menghindari praduga kepada orang yang tidak didukung dengan bukti yang cukup.

Karena ini semua itu memiliki konsekuensi hukum,” ujarnya kepada wartawan, Senin (20/5/2024).

Ito juga mengatakan Mabes Polri atau Bareskrim juga telah memberikan bantuan berupa asistensi kepada penyidik Polda Jawa Barat.

Baca Juga :  Pernyataan Sikap NASMAR Kepada Raffi Ahmad Agar Tidak Sembrono Dalam Memilih Sosok Yang  Akan Mengisi Posisi Pembinaan Generasi Bangsa

Namun Ito juga mengakui pengungkapan kasus Vina menjadi tantangan tersendiri bagi penyidik.

karena peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Agustus 2016 atau sekitar 8 tahun yang lalu. ucapnya.

Sehingga kepolisian memerlukan ketelitian untuk menelusuri kembali kasus tersebut dan mengungkap kenyataan yang masih terpandam.

“Tentunya pihak Polda harus meruntut kejadian 8 tahun yang lalu yang memang tidak mudah.

Karena penyidiknya sudah pindah, pimpinannya sudah pindah, dan juga banyak faktor yang bisa terjadi distorsi,” jelasnya.

Berita Terkait

Jutaan Pemudik Kembali Ke Jakarta, One Way Masih Menjadi Solusi Kemacetan
Sejarah Perlawanan Pribumi Yang Mengalami Penindasan Pada Masa Kolonialisme Oleh VOC Maupun Kerajaan Belanda
“Saatnya Kembali ke Dekrit”, Sebuah Tragedi Politik Adalah Awal Lahirnya Paradigma Perpolitikan Berikutnya
Kapal Selam Rusia Bersandar di Surabaya Untuk Mengikuti Berbagai Kegiatan Dengan TNI AL
ASN dan Aparat Harus Netral Dalam Pilkada Jawa Tengah 2024, Berikut Himbauan Anggota DPD RI
Mantan Gubernur Kalimantan Timur dan Saksi Tidak Menghadiri Panggilan KPK, di Larang Pergi ke Luar Negeri
BMKG Mendeteksi Gempa di Kabupaten Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Menimbulkan Tsunami
Hari Kue Nasional Dirayakan Oleh Masyarakat Tionghoa di Kalimantan Barat, Ditetapkan Berdasarkan Kalender China

Berita Terkait

Senin, 7 April 2025 - 23:36 WIB

Jutaan Pemudik Kembali Ke Jakarta, One Way Masih Menjadi Solusi Kemacetan

Rabu, 2 April 2025 - 22:43 WIB

Sejarah Perlawanan Pribumi Yang Mengalami Penindasan Pada Masa Kolonialisme Oleh VOC Maupun Kerajaan Belanda

Rabu, 8 Januari 2025 - 09:57 WIB

“Saatnya Kembali ke Dekrit”, Sebuah Tragedi Politik Adalah Awal Lahirnya Paradigma Perpolitikan Berikutnya

Jumat, 8 November 2024 - 09:17 WIB

Kapal Selam Rusia Bersandar di Surabaya Untuk Mengikuti Berbagai Kegiatan Dengan TNI AL

Kamis, 17 Oktober 2024 - 16:18 WIB

ASN dan Aparat Harus Netral Dalam Pilkada Jawa Tengah 2024, Berikut Himbauan Anggota DPD RI

Berita Terbaru

Nasionalis

Potret Moralitas di Indonesia

Selasa, 22 Apr 2025 - 18:00 WIB

Logo Organisasi Kesejahteraan Profesi Galian Seluruh Indonesia (KPGSI)

Pemikiran

Demi Nusa dan Bangsa Untuk Pertama Kalinya Rakyat Harus Bicara

Senin, 21 Apr 2025 - 23:33 WIB