Krisis Hutang Melanda Amerika Serikat, Jepang dan China Kabur

- Jurnalis

Senin, 25 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Arsip Foto Jpe Biden Dengan Gaya Menembak

Arsip Foto Jpe Biden Dengan Gaya Menembak

Amerika Serikat berada dalam keterpurukan akibat utang luar negeri dan internasional.

Sehingga mempengaruhi sector perekonomian dan investasi negara lainnya.

Akibatnya dua Negara raksasa ekonomi mundur teratur dari wilayah bisnis AS.

Jepang dan China mengurangi porsi kepemilikan pada utang AS setiap tahunnya.

Kedua negara itu adalah pemegang terbesar obligasi pemerintah AS.

Adapun total utang nasional AS per September 2023 mencapai US$ 33,17 triliun.

atau sekitar Rp 514.467 triliun (asumsi kurs Rp 15.510/US$).

Angka tersebut meningkat 7,24% dari posisi sebelumnya pada September 2022 yakni US$ 30,93 triliun.

Sedangkan utang luar negeri (ULN) AS per Juni 2023 mencapai US$ 25 triliun atau sekitar Rp 376.486 triliun (1 US$ = Rp 15.000).

Baca Juga :  Serangan Rudal Kelompok Houthi Ditembak Jatuh Militer AS

Jumlah tersebut jauh di atas Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mencapai US$ 396,6 miliar atau Rp 5.944 triliun per Juni 2023.

Bicara terkait hutang pemerintah AS, khususnya obligasi atau surat utang alias US Treasury.

Negara kreditor yang paling besar saat ini masih dipegang oleh Jepang dan China.

Hal itu berdasarkan data dari Departemen Keuangan AS (Department of Treasury).

Sedangkan China terus mengurangi kepemilikannya di US Treasury demi mengendalikan paparan terhadap risiko utang AS.

Baca Juga :  PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa

Tetapi pemerintah China terus menyeimbangkan perdagangan dengan meningkatkan impor.

“Tingkat utang Amerika terus meningkat dibandingkan dengan besarnya perekonomian Amerika,” ujar Yu Yongding.

Yongding adalah ekonom China dan mantan penasehat bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC).

Pernyataan tersebut diucapkan dalam pidato di selatan kota Sanya pada Minggu (17/12/2023).

“Amerika telah mengumpulkan US$ 18 triliun utang luar negeri bersih, yang setara dengan sekitar 70% produk domestik bruto (PDB),” ucapnya.

seraya menambahkan bahwa angka ini bisa meningkat sampai 100%.

 

Berita Terkait

Donald Trump Menang Pemilu Amerika Serikat 2024 Karena Mendapat Dukungan Suara Dari Mayoritas Muslim, Berikut Alasannya
Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris
Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata
Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional

Berita Terkait

Kamis, 7 November 2024 - 15:51 WIB

Donald Trump Menang Pemilu Amerika Serikat 2024 Karena Mendapat Dukungan Suara Dari Mayoritas Muslim, Berikut Alasannya

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:50 WIB

Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris

Kamis, 12 September 2024 - 22:54 WIB

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Berita Terbaru