Perjalanan waktu menceritakan tentang keberadaan kerajaan Kediri yang lahir, besar dan mengalami penurunan hingga sekarang.
Mekipun Indonesia sudah merdeka dan memiliki regulasi tidak seperti pada zaman kerajaan dahulu, namun sejarah harus tetap di pelajari.
Agar generasi bangsa saat ini bisa mengambil hikmah dari semua yang terjadi pada masa lalu untuk dijadikan bekal masa depan.
Aktivitas ekonomi berdasarkan sumber Dari kronik Cina disebutkan bahwa Kerajaan Kediri merupakan daerah penghasil beras.
Selain itu Komoditas perdagangan dari Kediri meliputi emas, perak, daging, kayu cendana, pinang dan gerabah.
Dalam dunia perdagangan, Kediri sudah menggunakan uang yang terbuat dari emas sebagai alat tukar dan transaksi.
Secara geografis posisi Kerajaan Kediri yang strategis membuatnya menjadi kota pelabuhan dari jalur perdagangan Indonesia Timur dan Barat.
Untuk mendapatkan pemasukan Kerajaan Kediri menerapkan sistem pajak bagi rakyatnya berupa hasil bumi.
Kehidupan Sosial Kerajaan Kediri
Ada banyak pelajaran moral yang bisa dijadikan acuan serta pelajaran yang diajarkan oleh kerajaan kediri pada masa itu.
Biasanya dalam dunia kerajaan siapa yang memiliki hubungan yang baik dengan para petinggi maka hidupnya akan layak.
Namun kondisi tersebut berbeda dengan kerajaan Kediri yang memiliki penilaian khusus jika ingin menempati jabatan tertentu.
Referensi yang diambil Berdasarkan Kitab Ludhaka, ternyata sistem kasta di Kerajaan Kediri bukan berasal dari keturunan layaknya sistem kasta di Hindu pada umumnya.
Namun sistem kasta di Kerajaan Kediri dinilai dan diukur didasarkan pada tingkah lakunya sebagai masyarakat.
Masa Kejayaan Kerajaan Kediri
Seperti diketahui bersama bahwa Kerajaan Kediri mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Jayabaya.
Kelebihan dari Raja Jayabaya yakni dikenal sebagai pemimpin politik yang dapat meramalkan masa depan melalui Jangka Jayabaya yang dikarangnya.
Hal lain yang bisa diambil hikmahnya karena Jayabaya memiliki visi kedepan membuat Jayabaya selalu dikenang.
Keruntuhan Kerajaan Kediri
Kenyataan pahit harus diterima Kerajaan Kediri yang diperkirakan runtuh pada tahun 1222.
Pada waktu itu sistem sosial diatur ketika masa pemerintahan raja Kertajaya yang memiliki penilaian negatif.
Raja Kertajaya diduga sebagai sosok yang kejam dan mengklaim bahwa hanya Dewa Siwa yang dapat mengalahkannya.
Kertajaya juga dianggap melanggar aturan agama dan memaksa Brahmana untuk menyembah Kertajaya layaknya dewa.
Kemudian Melalui perlindungan Ken Arok, para Brahmana mendukung Ken Arok untuk melakukan pemberontakan dan perlawanan yang dikenal sebagai Perang Ganter.
Disatu sisi Keberhasilan Ken Arok dalam membuat Kerajaan Kediri mengalami keruntuhan untuk selanjutnya menjadi kekuasaan Tumapel atau Kerajaan Singasari.
Peninggalan Kerajaan Kediri
Berikut adalah peninggalan Kerajaan Kediri
Situs Tondowongso
Arca Dewa Siwa Catur Muka
Prasasti Sirah Keting yang menjelaskan pemberian hadiah kepada rakyat oleh Raja Jayawarsa
Prasasti Tulungagung dan Kertosono yang berisi masalah keagamaan yang ditulis Raja Bameswara
Prasasti Ngantang yang menjelasakan pemberian hadiah pada rakyat Ngantang
Prasasti Jaring menjelaskan Kebo Waruga dan Tikus Jinada
Prasasti Kamula menjelaskan keberhasilan Raja Kertajaya memerangi musuh di Katang.