Ketika Rusia dan AS Bertemu di Wilayah Konflik Yang Sama Tetapi Objek Serangan Yang Berbeda

- Jurnalis

Selasa, 14 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret kondisi Pasca Serangan Suriah

Potret kondisi Pasca Serangan Suriah

Hal yang aneh terlihat di wilayah konflik suriah dan sekitarnya.

Karena dua Negara yang terkenal tidak bisa bersatu kumpul di daerah yang sama.

Rusia dan Amerika Serikat (AS) kompak melakukan serangan di wilayah Suriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Masing-masing menargetkan kelompok pemberontak pemerintah dan militan yang didukung Iran.

Selasa (14/11/2023), Rusia mengkritik Washington karena gagal mengoordinasikan operasinya. Dilansir Al Jazeera.

34 pejuang pemberontak tewas dan melukai 60 lainnya, dalam Serangan udara Rusia di provinsi Idlib, Suriah.

saat permusuhan meningkat di kubu pemberontak terakhir di negara tersebut.

Angkatan Udaraa Rusia menyerang “kelompok bersenjata ilegal” di Idlib.

yang bertanggung jawab atas serangan artileri terhadap posisi pemerintah Suriah.

Kata Laksamana Muda Vadium Kulit, menurut laporan dari kantor berita negara Interfax pada Minggu malam.

kata pejabat Rusia Posisi pasukan pemerintah Suriah diserang tujuh kali dalam 24 jam sebelumnya.

Tentara Suriah menyalahkan pemberontak atas serangan di wilayah yang dikuasai pemerintah.

Baca Juga :  Pertukaran Tawanan Perang Rusia dan Ukraina Dimediasi Oleh Uni Emirat Arab

Tepatnya di sekitar wilayah Provinsi Idlib dan Aleppo.

Tetapi Suriah membantah melakukan penembakan tanpa pandang bulu terhadap wilayah sipil yang dikuasai pemberontak.

Namun, para pejabat oposisi mengatakan Moskow dan Damaskus memanfaatkan fokus dunia terhadap perang di Gaza untuk meningkatkan serangan di wilayah padat penduduk.

Setelah 12 tahun dilanda perang saudara, Idlib menjadi wilayah terakhir yang dikuasai pemberontak di Suriah.

Akibatnya lebih dari tiga juta penduduk di sana menolak untuk hidup di bawah pemerintahan otoriter Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Lebih dari setengah juta orang telah terbunuh. Sejak pecahnya perang saudara di Suriah pada 2011.

Serangan Amerika Serikat

Koalisi pimpinan AS dianggap telah melanggar wilayah udara Suriah, dan mengatakan banyak penerbangan jet dan drone tidak terkoordinasi dengan pihak Rusia.

Amerika Serikat melakukan dua serangan udara terhadap kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran di Suriah.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengonfirmasi hal ini pada Senin.

Baca Juga :  Ledakan Bom Mematikan Menghantam Iran Pada Awal Tahun 2024

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa setidaknya delapan pejuang pro-Iran tewas.

Austin mengatakan bahwa lebih banyak serangan terhadap kelompok-kelompok yang terkait dengan Iran.

Hal ini dapat terjadi jika serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah terus berlanjut.

“Serangan-serangan ini harus dihentikan, dan jika tidak dihentikan, maka kami tidak akan ragu untuk melakukan apa yang diperlukan.

Sekali lagi, untuk melindungi pasukan,” kata Austin kepada wartawan pada konferensi pers di Seoul.

Serangan AS ini adalah yang ketiga dalam waktu hanya dua minggu, seiring upaya Washington untuk mengakhiri serangan drone dan roket terhadap pasukannya di Suriah dan Irak yang dimulai ketika perang Israel-Hamas dimulai sebulan yang lalu.

Pasukan AS dan koalisi telah diserang setidaknya 40 kali di Irak dan Suriah oleh pasukan yang didukung Iran dalam beberapa pekan terakhir.

Sekitar 56 tentara terluka dalam serangan di Suriah dan Irak, namun semuanya telah kembali bertugas.

Sumber Berita : cnbc

Berita Terkait

Donald Trump Menang Pemilu Amerika Serikat 2024 Karena Mendapat Dukungan Suara Dari Mayoritas Muslim, Berikut Alasannya
Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris
Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata
Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional

Berita Terkait

Kamis, 7 November 2024 - 15:51 WIB

Donald Trump Menang Pemilu Amerika Serikat 2024 Karena Mendapat Dukungan Suara Dari Mayoritas Muslim, Berikut Alasannya

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:50 WIB

Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris

Kamis, 12 September 2024 - 22:54 WIB

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Berita Terbaru