Pasukan Asing yang berada diwilayah Kaukasus disindir oleh Presiden Iran.
Bahkan wilayah Teluk Persia yang menjadi markas pasukan asing juga dikritik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena rombongan pasukan asing itu bukan sebuah solusi tetapi bagian dari masalah.
Kondisi tersebut mengganggu kedamaian masyarakat yang berada diwilayah kawasan.
Media arus utama Barat (asing) juga disorot, hal ini seiring dengan penyampaian berita.
Banyak informasi yang disensor sehingga kebenaran tentang Iran tidak tersampaikan.
“Dia adalah media Barat yang menyebarkan “kebohongan” tentang Iran selama kerusuhan tahun lalu.
Tahun lalu, Bangsa Iran menjadi sasaran perang psikologis terbesar dalam sejarah, katanya.”
Jenderal Qassem Soleimani dipuji presiden Iran atas upaya kontraterorismenya.
Dan mengatakan bahwa pembunuhannya oleh AS adalah hadiah bagi kelompok teroris Daesh.
Amerika Serikat dianggap melanggar perjanjian Nuklir Iran pada tahun 2015.
Yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Dia meminta AS untuk mengakhiri krisis karena ketidakmampuan mereka mengambil keputusan, singgung Presiden Iran.
Presiden Iran mengatakan Negara-Negara Barat sedang menghadapi krisis identitas.
karena mereka melihat dunia “seperti hutan” dan dirinya sendiri “seperti taman”.
Kebijakan “Konvergensi Ekonomi di Kawasan dan di Seluruh Dunia” dan tertarik untuk” Berinteraksi dengan dunia berdasarkan keadilan.
Didukung oleh Presiden Iran karena bisa menjadi pemersatu Bangsa diseluruh dunia.
Karena sejak Revolusi Iran tahun 1979, republik telah terguncang sanksi selama 45 tahun terakhir.
Namun sanksi tersebut justru menjadikan Iran sebagai pemenang.