Kembalikan Mandat Republik Kepada Publik

- Jurnalis

Minggu, 23 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret Publik Petani Indonesia

Potret Publik Petani Indonesia

Indonesia adalah laboratorium bagi siapa saja yang berminat untuk menulis tentang Konstruksi dan KONSEKUENSI SEBUAH REPUBLIK.
( Djoko Sukmono )

 

 

Perjalanan politik setiap Negara sangat menarik untuk dipelajari agar bisa menjadi pencerahan bagi pemimpin bangsa sehingga tidak salah dalam memberikan keputusan yang bersifat tetap.

Sebelum Indonesia merdeka banyak Negara di Amerika dan Eropa yang berjuang untuk menentukan bentuk Negara dan sistem yang akan dijalankan.

Kita diingatkan oleh peristiwa Politik pada Pra Revolosi Perancis dan Pasca Revolosi Perancis, KEDIKTATORAN Parlementer ditandai oleh Figur Nopoleon Bonaparte yang sanggup mengobrak Abrik Eropa dalam sekejap sehingga Eropa kontinental tercabut BATAS BATAS NEGARA’nya.

Kemudian berbagai Model Republik Lahir dari situasi Idiologis Politik sebagai Responnya. Ada yang mendasari terjadinya perubahan struktur sosial di Perancis saat itu yaitu Politik Balas dendam dengan JERMAN yang bernama POLITIK REVANCE

Kekalahan Perancis dari Jerman Pra Revolosi Perancis adalah faktor meletusnya Revolosi Perancis disamping Perilaku korup dan Hedonis dari raja Louis, permaisurinya dan Para punggawa kerajaan.

Oto von Bismarck dari Jerman adalah Bapak Pemersatu Jerman Raya ( Prusia)Sehingga wilayah Jerman membentang mulai Denmark Austria Jerman sekarang sampai dengan ceko dan Polandia.

Baca Juga :  Konsep Kemakmuran dan Kesejahteraan Versi KPGSI, Tidak Akan Ada Lagi Orang Miskin Mulai Dari Sabang Hingga Merauke.

Saat itulah Jerman menjadi sebuah BANGSA YANG BESAR dan Menjadi SEBUAH Negara yang Kuat

Sekali Dalam Sejarah Suatu BANGSA itu BESAR

Sekali dalam Sejarah Negara’ itu Kuat.

 

Namum Hal yang sedemikian itu tidak menjadikan ADOLF HITLER Terganggu dengan SABDA SEJARAH yang menyatakan tidak akan ada Yang terulang karena hanya sekali Kebesaran itu terjadi.

Tindakan tindakan Idiologis dan Militer Sang Furher Dengan Idiologi NAZI telah membakar Eropa dan memicu terjadinya Perang Dunia Ke Dua sehingga HITLER terhantam oleh BAJA SEJARAH.

 

Konsekuensi Republik

Kontruksi dan konsekuensi dari Sebuah Republik adalah ada kesiapan mental dari setiap orang yang mendiami sebuah Negara yang berbentuk REPUBLIK.

Ada tiga kekuatan yang terpolarisasi didalam sebuah NEGARA yang berbentuk REPUBLIK itu dan ketiganya tidak akan berkolaborasi dengan alasan apapun.

Merekalah biang kerok Konflik berkepanjangan yang yang melandasi terjadinya konflik berkepanjangan Pada Sebuah Negara Republik.

Dan konflik tersebut akan semakin parah jika sejarah sebelum terbentuknya Republik memiliki budaya konflik yang yang Permanen.

Indonesia adalah laboratorium bagi siapa saja yang berminat untuk menulis tentang Konstruksi dan KONSEKUENSI SEBUAH REPUBLIK.

Ketika ada satu kekuatan dari ketiga kekuatan tersebut berkolaborasi dengan kekuatan lain maka dipastikan akan dihukum dengan sebutan SI- Penghianat.

Baca Juga :  Aturan Zonasi Larangan Rokok Mendapat Protes Dari Berbagai Kalangan, Paguyuban Pedagang Sembako Madura Buka Suara

 

Seorang Komunis ya komunis

Seorang nasionalis ya Nasionalis

Seorang islamis ya islamis

Namun yang memperkeruh situasi politik di sebuah Republik adalah MILITER, mereka selalu menjadi Penghalang bagi tercapainya sebuah Republik yang sesungguhnya.

MILITER sebagai Alat kelengkapan eksekutif sering digunakan oleh kalangan eksekutif maupun kalangan dari dalam Sendiri untuk memperuncing Konflik Kepada situasi yang Kronik.

Ini hanya gambaran dari kondisi Obyektif psikologis masyarakat Bangsa Indonesia yang memiliki Negara yang berbentuk REPUBLIK.

Kemudian Kepada siapa kondisi Konflik yang tiada Berahir ini dicarikan Solusi..,? tentunya diserahkan Saja Kepada Republik itu Sendiri.

 

Dia adalah seluruh penghuni Negara ini

Dia adalah seluruh warga negara Indonesia

Dia adalah penduduk Indonesia

Dan dia adalah Rakyat Indonesia itu sendiri

Jangan menyerahkan Republik ini kepada Elite politik, Juga jangan Kepada MILITER apalagi Kepada OLIGARKI jika ingin masa depan peradaban bangsa semakin brilian.

Lebih bijaksana jika semua pihak berjuang bersama untuk mengembalikan Mandat Republik ini Kepada yang empunya yaitu PUBLIK.

 

Penulis
Djoko Sukmono
Badan Pendidikan dan Pelatihan
Gerakan Pemuda Nasionalis Marhaenis
( NASMAR )

Berita Terkait

Potret Moralitas di Indonesia
Moralitas Yang Mendasari Sistem Sosial Dalam Rangka Menciptakan Manusia Konkret
Peran Pemuda Dalam Memajukan Peradaban Bangsa, GMNI Harus Siap Menyuarakan Aspirasi Rakyat
Catatan Harian Indra Aden, Pendidikan Akan Menentukan Masa Depan Sebuah Bangsa
Dunia Baru Konkret Yang Berlandaskan Kepada HUKUM RASIONAL SEJARAH.
Catatan Harian Indra Aden, Modus Kaum Elit, Politisi dan Oligarki Untuk Mengatur Kebijakan Lewat Pembuatan Regulasi
Marhaenis Berduka Kehilangan Kader Terbaiknya, Seluruh Pengurus dan Anggota NASMAR Ucapkan Belasungkawa
Revolusi Sosial Politik Konkret di Indonesia dan Dekrit Presiden Sukarno Pada Tanggal 5 Juli Tahun 1959

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 18:00 WIB

Potret Moralitas di Indonesia

Sabtu, 19 April 2025 - 23:34 WIB

Moralitas Yang Mendasari Sistem Sosial Dalam Rangka Menciptakan Manusia Konkret

Kamis, 17 April 2025 - 23:27 WIB

Peran Pemuda Dalam Memajukan Peradaban Bangsa, GMNI Harus Siap Menyuarakan Aspirasi Rakyat

Rabu, 16 April 2025 - 23:26 WIB

Catatan Harian Indra Aden, Pendidikan Akan Menentukan Masa Depan Sebuah Bangsa

Jumat, 11 April 2025 - 22:18 WIB

Dunia Baru Konkret Yang Berlandaskan Kepada HUKUM RASIONAL SEJARAH.

Berita Terbaru

Nasionalis

Potret Moralitas di Indonesia

Selasa, 22 Apr 2025 - 18:00 WIB

Logo Organisasi Kesejahteraan Profesi Galian Seluruh Indonesia (KPGSI)

Pemikiran

Demi Nusa dan Bangsa Untuk Pertama Kalinya Rakyat Harus Bicara

Senin, 21 Apr 2025 - 23:33 WIB