Israel Menyetujui Hentikan Perang Tetapi Harus Menjadi Otoritas Utama Yang Mengatur Wilayah

- Jurnalis

Senin, 13 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi kondisi saat serangan Israel ke Palestina

ilustrasi kondisi saat serangan Israel ke Palestina

Penyerangan Israel ke Jalur Gaza terus berlangsung meskipun dikecam organisasi dunia.

Seruan untuk menghentikan perang dari dunia tidak menimbulkan efek sedikitpun.

Israel justru semakin melancarkan serangan dan menutup jalur distribusi bantuan Palestina.

Korban bergentayangan setiap hari dan banyak keluarga yang mengungsi untuk menyelamatkan diri.

Tetapi beberapa waktu yang lalu Israel merespon dengan memberikan pernyataan sikap.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya mempertimbangkan menyetop sementara perang di Jalur Gaza.

Dengan tujuan untuk memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan termasuk pelepasan sandera.

Dalam pengumuman pada Selasa (7/11/2023), Netanyahu menyebut membuka opsi “jeda kecil pertempuran” di Gaza.

Namun mereka menolak seruan gencatan senjata meskipun banyak tekanan dari internasional.

“Jeda taktis-satu jam di sini, satu jam di sana-kita sudah dilakukan sebelumnya,” ujar Netanyahu ketika wawancara dengan media ABC News, dikutip Reuters.

“Saya kira kita akan memeriksa keadaan untuk barang-barang kemanusiaan masuk, atau sandera kita, sandera individu untuk pergi,” tambahnya.

Baca Juga :  Demonstrasi Terbesar di Jerman Bisa Menjadi Pemicu Revolusi

Gencatan senjata secara umum akan menghambat upaya perang negaranya, ujarnya.

Menghentikan pertempuran karena alasan kemanusiaan, sebuah gagasan yang didukung Amerika Serikat (AS), akan dipertimbangkan berdasar keadaan.

“Tetapi menurut saya tidak akan ada gencatan senjata secara umum,” tambahnya.

Netanyahu juga mengatakan bahwa ketika konflik selesai “Israel akan memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan (di Gaza)”.

Ini berarti bahwa Israel akan menjadi otoritas utama yang mengatur wilayah itu.

PM Otoritas Palestina Mohammad Shtayyeh menolak usulan gencatan senjata dari Israel.

karena syarat untuk mengakhiri perang, Israel mau membentuk otoritas transisi yang memerintah kawasan itu.

Menurut Shtayyeh, otoritas Palestina tidak akan kembali memerintah Gaza setelah konflik Israel-Hamas tanpa perjanjian komprehensif yang mencakup Tepi Barat (West Bank) sebagai negara Palestina.

Dia juga menekankan tidak akan bekerja sama tanpa kembali ke proses perdamaian sejati yang menghasilkan dua negara berdaulat.

Baca Juga :  Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad Terjerat Korupsi Diusia Senja

“Untuk meminta Otoritas Palestina pergi ke Gaza dan menjalankan urusan Gaza tanpa solusi politik untuk Tepi Barat, seolah-olah Otoritas Palestina akan menaiki F-16 atau tank Israel?” kata Shtayyeh, seperti dikutip dari The Guardian.

Dia menambahkan bahwa yang dibutuhkan saat ini adalah visi perdamaian yang komprehensif.

“Tepi Barat membutuhkan solusi, dan kemudian menghubungkan Gaza dengan wilayah tersebut dalam kerangka solusi dua negara,” ujarnya lagi.

Rencana Israel sendiri disebut-sebut memiliki kemungkinan melibatkan negara-negara Arab.

Mengarah pada pemulihan Otoritas Palestina (PA) yang digulingkan dari Gaza dalam kudeta Hamas pada 2007 silam.

Shtayyeh berpendapat bahwa rencana Israel untuk menjalankan wilayah tersebut menggantikan Hamas.

Memberikan komunitas internasional pengaruh yang langka untuk kembali ke solusi dua Negara.

Yang telah dibongkar secara sistematis dan taktis oleh Netanyahu selama masa jabatannya.

 

Berita Terkait

Imperialisme Serial ke 7, Judi Imperialis Kapitalis Monoistik
IMPERIALISME Serial Keenam, IMPERIALISME Telah Memasuki Fase Historis Baru Yang Bernama Imperialisme Terstruktur
Imperialisme Serial ke 5, Perang dan Masa Depan Dunia
Imperialisme Serial keempat, Pergerakan Imperialis dan Kapitalis Dalam Rangka Meningkatkan Kekayaan
Imperialisme Serial Ketiga, Doktrin Yang Dianggap Mewakili Kebenaran dan Kebaikan
IMPERIALISME Serial kedua, Pemerintahan Jatuh ke Genggaman Sebuah Kekuasaan Baru Yang Bernama REZIM THEOKRASI  
Teuku Markam,The  Indonesian Wealthy Richie In Soeharto’s Era Who Contributed 30 Kilograms Of Monas Gold Had Ended Tragically In His Life
Amerika Berencana Keluar Dari WHO Karena Dianggap Membayar Lebih Tinggi Jika Dibanding China, Berikut Pernyataan Trump

Berita Terkait

Rabu, 12 Maret 2025 - 22:39 WIB

Imperialisme Serial ke 7, Judi Imperialis Kapitalis Monoistik

Selasa, 11 Maret 2025 - 21:08 WIB

IMPERIALISME Serial Keenam, IMPERIALISME Telah Memasuki Fase Historis Baru Yang Bernama Imperialisme Terstruktur

Senin, 10 Maret 2025 - 21:11 WIB

Imperialisme Serial ke 5, Perang dan Masa Depan Dunia

Jumat, 7 Maret 2025 - 23:02 WIB

Imperialisme Serial keempat, Pergerakan Imperialis dan Kapitalis Dalam Rangka Meningkatkan Kekayaan

Kamis, 6 Maret 2025 - 21:14 WIB

Imperialisme Serial Ketiga, Doktrin Yang Dianggap Mewakili Kebenaran dan Kebaikan

Berita Terbaru

Potret Publik Petani Indonesia

Nasionalis

Kembalikan Mandat Republik Kepada Publik

Minggu, 23 Mar 2025 - 22:26 WIB