Perang antara Israel dan Hamas Palestina terus berlanjut hingga saat ini.
Desakan internasional terkait perang Israel dan Hamas tidak pernah digubris.
Bahkan semakin ditekan Israel semakin meningkatkan intensitas serangan.
Tetapi ditengah sengitnya peperangan tersebut ada kabar gembira bagi rakyat Gaza.
Karena Militer Israel akan memberikan hadiah fantastis jika melaporkan keberadaan pemimpin Hamas.
Diantaranya Yahya Sinwar dan para komandan Hamas lainnya yang sedang mereka kejar.
Hadiah itu ditawarkan kepada rakyat Gaza yang dilanda serangan militer Israel selama ini.
Tawaran imbalan itu tertulis dalam selebaran yang disebarkan Israel di wilayah Jalur Gaza, dilansir The Times of Israel, Jumat (15/12/2023),
Kemudian selebaran tersebut beredar luas di berbagai aplikasi media sosial.
Selebaran itu mencantumkan foto para pemimpin dan komandan Hamas yang diburu.
Tertulis dalam selebaran tersebut bahwa hadiah uang sebesar US$ 400 ribu (Rp 6,2 miliar).
ditawarkan kepada warga Jalur Gaza yang memberi informasi soal keberadaan Yahya Sinwar.
Yahya Sinwar merupakan pemimpin Hamas di daerah kantong Palestina selama beberapa tahun.
Sinwar mengambil alih kepemimpinan Hamas di Jalur Gaza sejak tahun 2017 lalu.
padahal beberapa tahun lalu dia dibebaskan dari penjara Israel bersama lebih dari 1.000 tahanan Palestina lainnya.
Pembebasan itu merupakan pertukaran dengan pembebasan tentara Israel, Gilad Shalit, yang ditahan Hamas.
Sinwar terkenal dengan retorika berapi-api dan menddukung serangan teror di Israel juga Tepi Barat.
Dia dituduh melakukan persiapan dan perencanaan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.
Sinwar diperkirakan sembunyi di jaringan terowongan bawah tanah Hamas yang luas di Jalur Gaza sejak serangan tersebut.
Imbalan sebesar US$ 300 ribu (Rp 4,6 miliar) juga ditawarkan untuk informasi soal keberadaan Muhammed Sinwar, saudara laki-laki Yahyamenjabat komandan brigade wilayah selatan Hamas.
Muhammed Sinwar yang merupakan komandan senior sayap bersenjata Hamas ini mengaku terlibat dalam penculikan Shalit.
Imbalan US$ 200 ribu (Rp 3,1 miliar) ditawarkan untuk informasi soal keberadaan Rafaa Salameh yang merupakan komandan batalion Hamas di Khan Younis.