Gejala Revolusi Terjadi di Bangladesh Menyebabkan 400 Warga Terluka Saat Demonstrasi, Bermula Dari Penerimaan Pegawai Negeri Sipil Yang Tidak Adil

- Jurnalis

Jumat, 19 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahasiswa merupakan insan muda yang diharapkan bisa memberikan perubahan yang lebih baik.

Namun disatu sisi mahasiswa juga memiliki peran untuk mengontrol kebijakan sebuah negara.

Tidak heran sejak dahulu perlawanan sistem yang dianggap menindas dilakukan oleh mahasiswa.

Lebih dari 400 warga Bangladesh terluka dalam protes yang sedang berlangsung mengenai kuota pekerjaan di pemerintahan.

Bentrokan terjadi antara kelompok mahasiswa yang berseberangan pendapat di negara itu.

Baca Juga :  Amerika Digugat Chile dan Meksiko Ke Pengadilan Internasional, Dituduh Aksi Genosida di Gaza

Awalnya, para pengunjuk rasa melakukan aksi damai pada hari Senin di dua universitas di ibu kota Dhaka.

Namun kondisi berubah mereka diserang oleh aktivis mahasiswa lain dari partai berkuasa.

Informasi beredar bahwa Aktivis pro rezim itu bersenjatakan tongkat, batu, parang dan bom molotov.

Mengutip AFP, kekerasan tersebut merupakan ekslasi tiba-tiba dari protes yang sudah melanda negeri itu sejak dua minggu.

Baca Juga :  Geopolitik Timur Tengah Semakin Panas, Iran Menyerang Pakistan Karena Memburu Jaish al-Adl

Sebelumnya pemerintah dan pengadilan tinggi memang sudah melakukan sejumlah cara.

Hal itu dilakukan untuk menghalangi kritikan dan meminta pelajar kembali ke perkuliahan.

“Sebanyak 297 orang dirawat di Rumah Sakit Perguruan Tinggi Kedokteran Dhaka,” ucap Inspektur polisi Bacchu Mia mengatakan kepada AFP, dikutip Kamis(18/7/2024).

Berita Terkait

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata
Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional
Iran Menabuh Genderang Perlawanan Terhadap Israel dan Memastikan Pembalasan Tanpa Kompromi
Donald Trump Menolak Kendaraan Listrik Meskipun Sudah Mendapat Dukungan Dari Elon Musk, Isu Perubahan Iklim Hanya Berita Bohong

Berita Terkait

Kamis, 12 September 2024 - 22:54 WIB

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:38 WIB

PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 17:18 WIB

Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang

Berita Terbaru