Kondisi timur tengah semakin memanas setelah Israel bersitegang dengan Iran karena diduga terlibat dalam penyerangan.
Kali ini Iran menuduh Israel berperan dalam teror yang menewaskan banyak pejabat tinggi Iran.
Serangan Israel pada di Damaskaus telah menewaskan para komandan tinggi Iran.
Sehingga Perdana Menteri Israel secara terang-terangan mengatakan siap perang melawan Iran.
Dikutip dari Reuters pada hari Sabtu (6/4/2024), Netanyahu menyatakan Iran telah melawan Israel selama bertahun-tahun.
Hal tersebut dilakukan baik secara langsung maupun lewat proksinya secara berkali kali, tambahnya.
Sikap tersebut membuat Amerika Serikat (AS) siaga penuh dalam menghadapi serangan besar-besaran Iran dalam waktu dekat.
Berdasarkan informasi yang diterima Iran akan menargetkan aset-aset Israel atau AS.
Pihak Israel dan AS meyakini bahwa serangan Iran dapat terjadi dalam berbagai bentuk.
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis (4/4/2024) untuk membicarakan secara mendalam topik ini.
Setelah ditunggu sampai hari Jumat (5/4), kedua negara tersebut tidak mengetahui waktu kapan Iran berencana melakukan serangan balik.
Penyerangan terhadap Israel oleh Iran adalah skenario terburuk yang dipersiapkan pemerintahan Biden.
Karena hal ini berdampak pada eskalasi konflik yang lebih besar di Timur Tengah.
Jika benar terjadi maka Serangan itu akan menyebabkan perang Israel-Hamas semakin meluas menjadi konflik regional yang lebih besar.
Imran Khalid selaku pengamat Timur tengah melalui tulisannya di Middle East Monitor (MEMO) menyatakan.
Pernyataan secara terang-terangan pihak Israel untuk melawan Iran sangat jarang dilakukan IDF.
Dalam tulisan tersebut Khalid mengutip laporan Jerusalem Post yang menjelaskan Israel sedang berupaya menegaskan kemampuan militernya.
Israel seakan mengirim sinyal ke seluruh dunia, khususnya negara-negara Arab bahwa Negaranya masih kuat dan berada dalam kondisi terbaik.