Pengamanan pemilihan kepala daerah menjadi tanggung jawab bersama terutama aparat yang berwajib.
Masyarakat berharap bahwa kondisi politik dan sosial masyarakat tetap aman menjelang Pilkada serentak.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa.
Dia memerintahkan aparat intelijen untuk menjaga kelancaran penyelenggaraan pemilihan kepala daerah serentak.
Yakni dengan menguasai wilayah penugasan masing-masing dan memperhatikan indeks kerawanan pemilu.
“Ibarat kata, saya sampaikan kemarin, di daerah Malang (bagian) selatan mungkin, itu ada daun jatuh saja, aparat intelijen harus tahu jatuh kenapa.
Jatuh dipetik atau (jatuh) pada waktunya,” ujar Hadi dalam acara peluncuran “Pemetaan Kerawanan Pemilihan Serentak 2024” di Jakarta, Senin.
Dengan demikian, lanjut Hadi, aparat intelijen harus benar-benar memperhatikan pelaksanaan Pilkada 2024.
Hadi kembali menegaskan kepada seluruh aparat intelijen untuk menguasai seluruh wilayah berdasarkan indeks kerawanan.
Terutama daerah yang sudah dikeluarkan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
Hadi menggarisbawahi bahwa indeks kerawanan pilkada serentak yang dikeluarkan Bawaslu.
Sepenuhnya menjadi pedoman dan pegangan para aparat intelijen untuk bertugas di lapangan.
“Intelijen ini harus benar-benar memperhatikan, melihat. Jangan sampai ada kerawanan sekecil pun,” kata Hadi.
Hadi mengatakan bahwa dirinya selalu mewanti-wanti aparat intelijen untuk turut berjaga sebab kekuatan TNI dan Polri dibagi habis di seluruh wilayah.
“Sehingga aparat intelijen harus bekerja 24 jam, mengantisipasi jangan sampai ada gangguan,” katanya.
Hadi meyakini apabila aparat intelijen sudah menguasai seluruh wilayah berdasarkan indeks kerawanan pilkada serentak.
Maka semua kemungkinan yang terjadi dalam pilkada dapat diantisipasi dengan baik. ucapnya.