MONOLOG
Kesewenangan ini adalah Perintah Historis yang telah menjadi Ekploitasi
Perintah telah Hadir didalam Sejarah menjadi Kekuasaan
IMPERIALISME TOTALITER ada dan menjadi sebagai Eksekutor Kehidupan
PROLOG
Kampus Biru telah berubah menjadi Kelabu
Dalam perjalanannya Sosok Kampus itu
Telah Mati bersama Pengetahuannya
Bersama yang diketahuinya
Bersama Percikan Kebijaksanaannya
Mendadak Petir menyambar disiang hari
Matahari bersinar dengan Ber- api api
Sekilas nampak Potret SOKRATES sedang Jabat tangan dengan Plato
Tak peduli SOKRATES adalah Anjing, tak peduli PLATO adalah Bangsawan
Semangat Merah berubah menjadi semangat Baru
Kampus itu Diam tanpa kata
Kampus Biru…. .
Ada apa denganmu
Terbunuhnya Sokrates adalah Martir Kebijaksanaan
Adalah PROTES Historis
Adalah kekuatan Hukum Rasional Sejarah itu.
IMPERIALISME TOTALITER
IMPERIALISME TOTALITER adalah Kewenangan Mutlak terhadap seluruh Sistem Sosial yang ada
Ia BERKUASA PENUH atas Politik
Atas Sosial budaya
Atas kehidupan Religius
Kemutlakan Kekuasaan itu diakibatkan oleh Figur yang dianggap mewakili Kebenaran dan Kebaikan
YANG konkret didalam Ruang dan waktu sebagai simbol Negara.
Tidak ada Pemisahan antara Raja dengan NEGARA
Dengan Politik
Dengan AGAMA
Dengan SOSIAL Budaya
Dengan Seluruh sistem sosial yang sedang bertumbuh dan berkembang
Sehingga muncul istilah
Saya adalah Negara
Dalam sejarah dunia ada istilah yang Populer yang menjadi Semboyan BENITO MUSOLINI dalam kontrol terhadap Pasukan yang berbunyi : VINI… VIDI….. VICI yang artinya Saya Datang…. Saya Lihat… Saya Menang
Dalam Bahasa Religius ada berbunyi sbb : Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup, Tidak ada seorangpun yang datang Kepada BAPA ( ALLAH BAPA) Kecuali melalui AkU.
Dalam sejarah Kekuasaan di Jawa ada Slogan yang berbunyi ‘ SABDO PANDITO RATU
Pernyataan TOTALITER seperti itu adalah manifestasi dari DOGMA yang kemudian dilaksanakan berupa DOKTRIN
Bentuk bentuk Doktrin itu adalah PIAGAM
- KONVENSI
- KONSTITUSI
- DASAR NEGARA
- Dan Berbagai Kontrak SOSIAL.
IMPERIALISME TOTALITER adalah Determinisme Hegemonik yang Berpancang Kepada Kewenangan Mutlak.
RASIO HISTORIS melihat Bahwa imperialisme TOTALITER ini bukan sebagai yang AHISTORIS
Dalam arti bukan sebagai kecelakaan Sejarah maupun sebagai Kejahatan sejarah namun adanya dan menjadinya adalah Proses Pentahapan yang harus terjadi didalam Sejarah Kekuasaan.
Gemuruh Perubahan dengan Semboyan KEBEBASAN KESETARAAN dan PERSAUDARAAN telah memporak-porandakan IMPERIALISME TOTALITER
Keruntuhannya telah melahirkan Sebuah Tiran baru yang bernama DIKTATOR IMPERIALIS.
Sang Diktator telah Hadir didalam Sejarah dengan menghapus segala sesuatu yang dianggap sebagai sebagai sekat sekat Regional Primordial
Dan tatanan DUNIA memasuki orde Peniadaan terhadap seluruh REALITAS SOSIAL KONKRET kemudian digantikan dengan REALITAS SOSIAL KONKRET BARU yang mencerminkan Keberadaan KEDIKTATORAN IMPERIALISTIK itu.
IMPERIALIS TOTALITER telah dihancurkan oleh IMPERIALIS DIKTATOR ditandai oleh Terpancungnya RAJA LOUIS dari Perancis
Dan KAISAR BARU Hadir didalam Sejarah sebagai Simbol MILITER yang menghapuskan batas batas Negara’ diEropa dan dia adalah KAISAR NAPOLEON BONAPARTE
DIKTATOR IMPERIALISTIK itu telah KONKRET didalam Ruang dan waktu sebagai CODE SIPIL.
Penulis
Djoko Sukmono
Badan Pendidikan dan Pelatihan NASMAR