Hamas Akan Menghancurkan Pangkalan Militer Israel Untuk Membalas Kematian Komandan Wissam al-Tawil

- Jurnalis

Kamis, 11 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gedung Tinggi Hancur Karena Serangan Bom

Gedung Tinggi Hancur Karena Serangan Bom

Saling serang antara militer Israel dan Hamas Palestina tidak bisa dibendung.

Sebelumnya Israel menyerang wilayah Gaza menjelang kedatangan Antony Blinken.

Bombardier tanpa henti dalakukan untuk mengamankan Menteri Luar Negeri AS tersebut.

Akibatnya Kelompok militan Hizbullah di Lebanon membalas serangan balik terhadap Israel.

Mereka akan menyerang dengan menargetkan pangkalan militer tentara Israel.

Baca Juga :  China Bereaksi Keras Terhadap Terpilihnya Lai Ching-te Sebagai Presiden Taiwan, Akankah Terjadi Perang?

Disebabkan tewasnya seorang komandan senior Hizbullah dan wakil pemimpin kelompok militan Hamas.

Hamas mengatakan, serangan balik drone akan ditujukan untuk menyerang pangkalan Israel di Safed, dikutip VOA, Rabu (10/1).

Wilayah sasaran tersebut berjarak sekitar 10 kilometer dari perbatasan Israel-Lebanon.

Teknologi Iron Dome yang dimiliki Israel diyakini bisa menghalang serangan tersebut.

Baca Juga :  Salah Sasaran, Houthi Menyerang Kapal Minyak Rusia Dengan Bom Jarak Jauh

Menggunakan roket pencegat untuk menangkis drone yang melintas dari Lebanon ke teritori Israel.

Sebelumnya Beberapa sumber mengatakan bahwa sebuah proyektil jatuh di sebuah pangkalan di Israel Utara.

“Namun tidak ada korban dan tidak ada kerusakan karena serangan itu,” tulis laporan tersebut.

Berita Terkait

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata
Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional
Iran Menabuh Genderang Perlawanan Terhadap Israel dan Memastikan Pembalasan Tanpa Kompromi
Donald Trump Menolak Kendaraan Listrik Meskipun Sudah Mendapat Dukungan Dari Elon Musk, Isu Perubahan Iklim Hanya Berita Bohong

Berita Terkait

Kamis, 12 September 2024 - 22:54 WIB

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:38 WIB

PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 17:18 WIB

Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang

Berita Terbaru