DPK GMNI Universitas Madura Menggelar Diskusi Intensif Dengan Tema “Revitalisasi Pedoman Organisasi Sebagai Basis Gerakan Kader”

- Jurnalis

Senin, 2 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pamekasan – Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Universitas Madura menggelar diskusi intensif bertema “Revitalisasi Pedoman Organisasi sebagai Basis Gerakan Kader” pada hari Senin sore, bertempat di area terbuka kampus yang rindang dan tenang (02/06/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan ideologi dan konsolidasi internal yang rutin dilakukan oleh DPK.

Diskusi tersebut dipantik oleh Bung Suadi, Wakil Ketua Bidang Advokasi GMNI Cabang Pamekasan, yang dalam paparannya menekankan urgensi pemahaman mendalam terhadap Pedoman Organisasi (PO) sebagai landasan dalam menjalankan roda organisasi secara terstruktur dan ideologis.

“Pedoman organisasi adalah prinsip, aturan, atau petunjuk yang digunakan sebagai panduan dalam melakukan sesuatu,” ungkap Bung Suadi di awal pemaparannya.

Lebih lanjut, Bung Suadi menyampaikan bahwa GMNI bukan sekadar organisasi kemahasiswaan biasa, melainkan gerakan ideologis yang berakar kuat pada Marhaenisme. Oleh sebab itu, pemahaman terhadap struktur organisasi, aturan internal, serta nilai-nilai ideologis sangat penting untuk dipahami dan dijalankan oleh setiap kader.

Baca Juga :  Flora Dan Fauna Yang Menjadi Maskot Provinsi Lampung, Kondisinya Dilindungi Karena Hampir Punah

Dalam sesi diskusi, Bung Suadi juga memperkenalkan dan menekankan konsep Pancalogi (IROSI) yang merupakan lima aspek fundamental yang harus dijadikan fondasi dalam perjuangan kader GMNI.

Berikut penjelasannya secara rinci

1.Ideologi

Ideologi Marhaenisme menjadi pijakan utama kader GMNI dalam bersikap dan bertindak. Tanpa pemahaman ideologi yang kuat, arah gerakan akan mudah terombang-ambing oleh kepentingan sesaat dan pragmatisme.

 

2.Revolusi

Revolusi bukan hanya dalam konteks fisik, tetapi juga revolusi pemikiran dan budaya. GMNI mendorong lahirnya kesadaran kritis dan keberanian kader dalam melakukan perubahan sosial.

 

3.Organisasi

Organisasi adalah alat perjuangan. Dengan memahami struktur, mekanisme, dan fungsi organisasi, kader akan mampu bergerak secara kolektif dan sistematis dalam memperjuangkan cita-cita rakyat.

 

4.Studi

Studi menjadi kebutuhan utama untuk melahirkan kader intelektual organik. GMNI mendorong budaya baca, diskusi, dan analisis sebagai bentuk militansi intelektual.

 

5.Integrasi

Integrasi mengandung makna pentingnya sinergi antar individu, antar kader, serta antar sektor dalam masyarakat. Kader GMNI dituntut mampu menjembatani perbedaan dan membangun persatuan demi tujuan bersama.

Baca Juga :  Mahkamah Konstitusi Mengugurkan Perkara Hasil Pileg 2024, Berikut Ulasannya

 

Kelima aspek tersebut, menurut Bung Suadi, harus menjadi satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam membentuk karakter kader yang militan, progresif, dan revolusioner.

Diskusi berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Para peserta yang didominasi oleh kader muda turut aktif mengajukan pertanyaan serta menyampaikan pandangannya terhadap tantangan yang dihadapi organisasi saat ini. Beberapa poin penting yang mengemuka antara lain soal konsistensi kader dalam menjalankan fungsi organisasi, serta pentingnya membangun budaya belajar di internal komisariat.

 

Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah intelektual, tetapi juga menjadi ajang konsolidasi emosional di antara kader. Duduk melingkar di bawah rindangnya pepohonan, para peserta menyepakati perlunya kontinuitas diskusi semacam ini sebagai bentuk kaderisasi ideologis yang berkelanjutan.

Sebagai penutup, Bung Suadi menyampaikan harapannya agar GMNI Universitas Madura menjadi basis pengkaderan yang mampu melahirkan kader-kader ideologis, kritis, dan berintegritas tinggi. (Al_vinosa)

Berita Terkait

DPC GMNI Pamekasan Menggelar Kajian Rutin Bersama Seluruh DPK Sebagai Bentuk konkret Kaderisasi
DPC GmnI Pamekasan Membentuk Sarinah Center Untuk Melindungi Perempuan dan Anak Indonesia
Sekelompok Orang Berkeinginan Mengganti Wakil Presiden Gibran, Berikut Pernyataan Kader PSI
Undang Undang Terkait Penanggulangan Bencana Perlu Direvisi, Berikut Pernyataan Legislator RI
DPD GMNI Jawa Timur Mengadakan Lokakarya Bertema Kader Bina Berbasis Perberdayaan dan Gotong Royong, Sahdan Menjadi Perwakilan DPP
Dampak Positif dan Negatif Rencana Retret Kepala Daerah Yang Disuarakan Oleh Megawati, Berikut Tanggapan Yunius Suwantoro
Pernyataan Sikap NASMAR Kepada Raffi Ahmad Agar Tidak Sembrono Dalam Memilih Sosok Yang  Akan Mengisi Posisi Pembinaan Generasi Bangsa
Sejarah dan Deklarasi Berdirinya Gerakan Pemuda Nasionalis Marhaenis, Anggota Berasal Dari Sabang Hingga Merauke

Berita Terkait

Senin, 2 Juni 2025 - 18:43 WIB

DPK GMNI Universitas Madura Menggelar Diskusi Intensif Dengan Tema “Revitalisasi Pedoman Organisasi Sebagai Basis Gerakan Kader”

Selasa, 20 Mei 2025 - 23:32 WIB

DPC GMNI Pamekasan Menggelar Kajian Rutin Bersama Seluruh DPK Sebagai Bentuk konkret Kaderisasi

Rabu, 30 April 2025 - 19:20 WIB

DPC GmnI Pamekasan Membentuk Sarinah Center Untuk Melindungi Perempuan dan Anak Indonesia

Senin, 21 April 2025 - 23:05 WIB

Sekelompok Orang Berkeinginan Mengganti Wakil Presiden Gibran, Berikut Pernyataan Kader PSI

Kamis, 27 Maret 2025 - 00:01 WIB

Undang Undang Terkait Penanggulangan Bencana Perlu Direvisi, Berikut Pernyataan Legislator RI

Berita Terbaru

Nasionalis

Manusia Methodologis dan Bangkitnya Soekarnoisme

Sabtu, 14 Jun 2025 - 11:33 WIB