DPD Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( GMNI) Jawa Timur Menyelenggarakan Lokakarya Daerah Dengan Mengusung Tema Kader Bina Berbasis Perbedayaan dan Gotong.
Dalam acara tersebut turut hadir Bung Sahdan yang Mewakili Dewan Pengurus Pusat GMNI sekaligus membuka Acara Lokakarya Daerah yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Kediri pada tanggal 20 sampai 21 Februari tahun 2024
Acara Lokda dihadiri oleh 20 DPC GMNI Se Kabupaten dan Kota yang ada di Probinsi Jawa Timur, kemudian dihadiri pula oleh perwakilan Alumni, dan perwakilan Forkopimda, Rektor dan wakil Rektor Universitas Brawijaya, ketua umum Asosiasi Desa Wisata ( ASEDEWI), perwakilan Diskominfo, sebagai Narasumber.
Dalam sambutan Bung Sahdan mengapresiasi acara Lokda, lebih-lebih tema yang diambil tentang pemberdayaan dilevel paling bawah alias basis yang merupakan wilayah perjuangan berdasarkan asaz perjuangan kader GMNI.
Sahdan selaku Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga DPP GMNI berharap kepada seluruh DPC se Jawa Timur agar melaksanakan pengawalan alias pendampingan minimal 1 DPC satu Desa daerah dampingan, atau diawal awal pendampingan berbasis Desa dikerahkan 3 Dewan Pengurus Komisariat untuk melakukaan pendampingan berbasis anggaran, dan pemberdayaan SDM.
Kaum intlektual yang cerdik dan pandai wajib melakukan perjuangan paling nyata atau kongkrit, salah satunya harus turun mendampingi kemajuan desa,karena melakukan pendampingan tingkat desa merupakan perjuangan mulia serta langsung dirasakan keberpihakan oleh masyarakat, Ucap Sahdan.
Kita sama sama mengetahui bahwa tidak sedikit pemerintah Desa yang masih bingung bagaimana harus mengelola potensi Desanya baik berbasis anggaran maupun sumberdayanya, tambahnya.
Ketika kader kader GMNI yang sudah terlatih berdasarkan skil akademik dan nilai nilai perjuangan berdasarkan ajaran idiologi marhaenisme, turun mendampingi masyarakat desa, Bung Sahdan haqul yakin kemajuan, serta kesejahtraan pasti terjadi.
Tawaran konsep paling kongkrit saat melakukan pemberdayaan minimal ada 2 hal , hal ikhwal pertama 5 pengusaha harus tumbuh dari masing masing pemuda desa dengan sistem dana bergulir, kemudian yang kedua pemuda desa berpendidikan juga dibiayai anggaran Desa tentu dengan perjanjian ketika menyandang gelar sarjana harus kembali mengabdi kedesa untuk mendedikasikan keilmuannya agar menciptakan lapangan pekerjaan. Tambah Sahdan lagi.
Karena permasalahan masyarakat selain kemiskinan yang menahun terjadi pula pengangguran yang besar, ini tentu membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Dalam akhir sambutannya Ketua DPP GMNI Bidang Hubungan Antar Lembaga bepesan kepada seluruh kader GMNI se Jawa Timur agar benar benar mendampingi Desa Sebagai basis perjuangan.