Catatan Filosofis Djoko Sukmono, JAMAN KONKRET

- Jurnalis

Minggu, 9 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MONOLOG
 Yang bisa saya mengerti adalah Esensiku
Yang Bisa saya Percayai adalah Eksistensiku
Saya menjadi sebagaimana Eksistensiku
( Djoko Sukmono)
Kematian adalah filosofi dari REVOLOSI

Selesaikan hidupmu dengan Pengalamanmu, dengan Kebebasanmu dengan tanggung jawabmu Sendiri

Milikilah hidupmu

Cintailah Hidupmu

Lindungilah hidupmu

Percayalah Dirimu

Berinteraksillah dengan Senyuman

Kemudian segera lupakan kejadian kejadian yang terjadi di luar Dirimu

Nasionalisme Indonesia telah Runtuh bersama Runtuhnya Sukarno dari Kekuasaan Namun dalam Keruntuhan itu Terdapat Pesan Historis dariNya.

Berikut beberapa pesan historis yang disampaikan oleh Bung Karno

Kutitipkan BANGSA dan NEGARA ini KEPADAMU…

JADILAH BESAR SEPERTI AKU Akan tetapi Jangan KAU TIRU AKU.

Keruntuhanku adalah Keruntuhan Nasionalisme Indonesia

Keruntuhanku adalah Kegagalan SOSIALISME INDONESIA.

Keruntuhanku adalah Kegagalan Revolosi Indonesia.

Keruntuhanku adalah Kehancuran Seluruh IDE IDE Besarku Tentang Marhaenisme, Trisakti dan Manifesto Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.

Namun ketika AkU Kembali ke Pangkuan ibu Pertiwi akan tumbuh tunas tunas baru.

Tunas tunas baru itu akan tumbuh dan berkembang menjadi sebuah Kekuatan yang sanggup melanjutkan REVOLOSI INDONESIA.

Terus teruslah berjuang berkorban dan mengabdi kepada BANGSA dan NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

Wujudkan cita cita proklamasi itu .

Wujudkan Masyarakat Adil dan Makmur berdasarkan Pancasila dan UUD th 1945..

Tetaplah Pegang teguh Persatuan Kesatuan dan Keutuhan BANGSA.

MERDEKA…..!!!!

55 tahun sudah berlalu, BUNG KARNO telah menjalani Tidur panjangnya dalam dekapan hangat ibu Pertiwi

Anak anak Bangsa Indonesia menghormatinya sebagai Bapak BANGSA, Pendiri BANGSA dan Pahlawan BANGSA yang tertulis TEBAL PADA sejarah Perjuangan BANGSA Indonesia.

Baca Juga :  Akses Layanan Aborsi Seharusnya Tidak Mempersulit Perempuan dan Korban Kekerasan Seksual, Berikut Pernyataan YKP

Bagi segenap Anak anak Bangsa Indonesia Sukarno adalah GURU SEJARAH, PELAKU SEJARAH yang meletakkan Dasar bagi Indonesia MERDEKA yaitu sebuah Negara Bangsa yang Paripurna.

Jaman Konkret

Jaman adalah pola pikir yang telah menjadi suatu paradigma, yang digunakan sebagai jargon oleh berbagai rejim—baik itu rejim politik, sosial, kebudayaan, maupun keagamaan. Dengan demikian, istilah “jaman” sangat rentan terhadap perubahan karena pola pikir kolektif yang mendasarinya sering kali kehilangan daya analitik, serta tidak logis dan realistis.

Ketika masyarakat semakin cerdas, mulai berpikir kritis, dan terpapar kemajuan sains serta teknologi yang merambah kesadaran individu, situasi ini mau tidak mau memengaruhi cara anak-anak manusia menyikapi dirinya sebagai manusia konkret dan kondisi sosial di sekitarnya.

Meskipun istilah “jaman” sebenarnya sudah tidak relevan dalam menggambarkan situasi konkret individu maupun kondisi sosial-psikologis obyektif, istilah ini masih terus digunakan sebagai instrumen komunikasi di berbagai ruang.

Kritik terhadap “Jaman”

Sebagai sebuah kosakata, “jaman” telah menjadi alat kekuasaan untuk mengontrol dan membingkai kehidupan sosial. Istilah ini sering digunakan dalam berbagai kalimat yang dianggap sakral, seperti:

– Pada jaman dahulu

– Jaman abad pertengahan

– Jaman batu

– Awal jaman

– Akhir jaman

Di Indonesia, istilah ini muncul dalam ungkapan seperti:

– Jaman penjajahan

– Jaman revolusi

Baca Juga :  Negara Terluas Didunia, Indonesia Tidak Masuk 10 Besar

– Jaman Soekarno

– Jaman Suharto

Bahkan ada pernyataan populer: “Piye Ngger… Isih enak jamanku to…!!!” 

Istilah “jaman” perlu dikritik karena bersifat deterministik, digunakan sebagai alat penjajahan pikiran. Contohnya: “Setiap jaman melahirkan anak jaman” atau “Si Anu hidup di jaman yang tidak tepat”. Kalimat-kalimat seperti ini menjadikan istilah “jaman” sebagai klaim mutlak yang mengekang kebebasan berpikir manusia.

Filsuf dengan Palu

Seorang filsuf pernah berkata di tengah kerumunan:

“Berhenti! Berhentilah memberi nama kepada yang ada. Nama yang kalian berikan bukanlah ontologis, melainkan tahayul, tidak ada hubungan antara kata dan makna.”

Dengan palunya, filsuf itu meremukkan istilah “jaman” dan berteriak:

“Istilah jaman telah terhapus dari kamus kehidupan sosial manusia! Istilah ini hanyalah ilusi, imperialisme pikiran. Ayo rayakan kemenangan ini karena kalian telah membunuh musuh utama kehidupan manusia!”

Namun, istilah “jaman” terus digunakan hingga kini. Jika tidak dicegah, istilah ini akan menjadi imperialisme yang menjerumuskan generasi ke dalam dunia mistis yang penuh keyakinan fundamental tanpa dasar rasional.

Jaman Konkret yang Mengkristal

Apabila rejim—baik politik, sosial, kebudayaan, maupun keagamaan—terus menggunakan istilah “jaman” sebagai alat manipulasi untuk melanggengkan kekuasaan, maka kita telah memasuki Jaman Konkret yang telah mengkristal menjadi peradaban.

Namun, *Hukum Rasional Sejarah* akan tetap bergerak, menghancurkan apa pun dan siapa pun yang menentang perubahan.

Selamat belajar, semoga bermanfaat.

 

 

Penulis
Djoko Sukmono
Filsuf Sosial Indonesia

Berita Terkait

Konsep Kemakmuran dan Kesejahteraan Versi KPGSI, Tidak Akan Ada Lagi Orang Miskin Mulai Dari Sabang Hingga Merauke.
Eksistensi Yang Beresensi Serial Pertama, Kebebasan, Keadilan dan Kesejahteraan
Gagasan Organisasi Kesejahteraan Profesi Galian Seluruh Indonesia (KPGSI) Agar Tercipta Kesejahteraan Rakyat Secara Merata
 Pemikiran Singkat Tentang Marxisme, Kelimpahan dan Kelangkaan Adalah Hukum Rasional Sejarah
Manusia KONKRET itu Masih Tidak Ada dan Belum MENJADI, Berikut Beberapa Tragedi Suku Bangsa Manusia Yang Tersekat Sekat
Cek Kesehatan Gratis Bagi Bayi Hingga Lansia Menyisakan Banyak Problem Yang Harus Segera Diselesaikan Secepatnya
Paradigma Sosial, Peristiwa Politik dan Tanggapan Analitis Djoko Sukmono
Proses Menjadi Manusia dan Libertarianisme Termasuk Kecemasan Didalamnya

Berita Terkait

Selasa, 18 Maret 2025 - 15:10 WIB

Konsep Kemakmuran dan Kesejahteraan Versi KPGSI, Tidak Akan Ada Lagi Orang Miskin Mulai Dari Sabang Hingga Merauke.

Selasa, 11 Maret 2025 - 23:13 WIB

Gagasan Organisasi Kesejahteraan Profesi Galian Seluruh Indonesia (KPGSI) Agar Tercipta Kesejahteraan Rakyat Secara Merata

Sabtu, 8 Maret 2025 - 22:31 WIB

 Pemikiran Singkat Tentang Marxisme, Kelimpahan dan Kelangkaan Adalah Hukum Rasional Sejarah

Jumat, 21 Februari 2025 - 21:33 WIB

Manusia KONKRET itu Masih Tidak Ada dan Belum MENJADI, Berikut Beberapa Tragedi Suku Bangsa Manusia Yang Tersekat Sekat

Kamis, 20 Februari 2025 - 21:07 WIB

Cek Kesehatan Gratis Bagi Bayi Hingga Lansia Menyisakan Banyak Problem Yang Harus Segera Diselesaikan Secepatnya

Berita Terbaru