India memberikan aturan ketat untuk mencegah penyebaran Virus Nipah.
Penyebaran Virus Nipah dideteksi dengan melakukan tes kepada masyarakat.
Hal ini dilakukan agar penyebaran Virus Nipah bisa dikendalikan dengan cepat.
Aktivitas sosial dibatasi selama 10 hari kedepan dan masyarakat tidak diperbolehkan berkerumun.
Terutama di distrik Kozhikode untuk meminimalisir penularan Virus.
Penyebaran virus ini bervariasi dan berasal dari berbagai faktor.
Bisa melalui kontak langsung dengan hewan yang sudah terinveksi virus.
Mengkonsumsi daging mentah dari hewan yang sudah terjangkit atau terinfeksi.
Atau penularan dari manusia ke manusia yang tanpa disadari.
Tenaga kesehatan perawat penderita yang terinfeksi rawan dalam hal ini.
Rajeev Vahl selaku Dirjen Dewan Penelitian Medis India (ICMR) menjelaskan dalam Hindustan Times
Virus Nipah mempunyai tingat kematian yang lebih tinggi dibanding dengan Covid 19.
Rata-rata angka kematian (case fatality rate) diperkirakan berkisar di antara 40% hingga 75%.
Sedang Covid 19 hanya sebesar 2 sampai 3 persen jika tidak segera di atasi.
Tahun 2018 ditemukan wabah di Kerala karena kelelawar, dan sekarang kasus Nipah terus bermunculan, ucapnya.
Pihaknya belum menemukan proses penularan dari kelelawar kepada manusia.
Kami terus mencari tahu, karena hubungan manusia dan kelelawar belum ditemukan.
Tetapi kasus ini sering terjadi pada musim hujan, ujarnya lagi.
Sumber Berita : Hindustan Times