Kondisi perdamaian dunia selama beberapa tahun terakhir mengalami berbagai ujian dan ancaman.
Karena banyak terjadi perang yang melibatkan banyak negara lain sebagai bentuk kepedulian.
Serangan dari pihak Israel ke Palestina terus dilakukan meskipun banyak kecaman dari pihak Internasional.
Terpantau sebelumnya Rusia melakukan serangan kepada Ukraina dan masih berlangsung hingga saat ini.
Sebanyak 40 kapal perang, jet tempur, dan helikopter Rusia akan berada di lautan Asia.
Diantaranya Samudra Pasifik dan Laut Jepang. Hal ini akan berlangsung dari 18 Juni hingga 28 Juni 2024.
Militer Presiden Vladimir Putin tersebut akan berlayar guna latihan angkatan laut.
Beberapa pesawat antikapal selam jarak jauh Tu-142M3, Il-38 dan Il-38N, juga akan diturunkan.
“Latihan … akan mempertahankan detasemen kapal di laut,” ujar Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip Kamis (20/6/2024).
” Berlatih untuk menangkis serangan pesawat nirawak dan pesawat tak berawak; dan melakukan serangkaian pelatihan praktis dan latihan tempur,” ujarnya lagi.
Disebut pula bahwa latihan tersebut diselenggarakan di bawah pimpinan Laksamana Viktor Liina, komandan Armada Pasifik.
Ini merupakan latihan kedua setelah April lalu, di mana latihan militer Rusia melibatkan 25.000 personel, 89 pesawat dan helikopter, serta 167 kapal perang, termasuk 12 kapal selam.
Sebelumnya, Rusia mengerahkan kapal perang dan pesawat ke Laut Karibia minggu lalu untuk latihan militer yang direncanakan.
Sebagai bagian dari latihan tersebut, kapal selam bertenaga nuklir Rusia Kazan dan kapal angkatan laut lainnya berlabuh di pelabuhan Havana.
Tepatnya pada tanggal 12 Juni dan berangkat pada hari Senin setelah tinggal selama lima hari.
Latihan tersebut bertepatan dengan kunjungan pertama Putin ke Korea Utara (Korut) dalam 24 tahun.
Kedua negara telah mempererat hubungan mereka sejak Putin melancarkan serangan skala penuh ke Ukraina pada bulan Februari 2022.
Masyarakat berharap agar semua ketegangan bisa segera berakhir tanpa adanya serangan senjata dari pihak manapun.