Perang antara Ukraina dan Rusia terus memanas meskipun banyak dikecam internasional.
Bahkan perang Ukraina dan Rusia dianggap sebagai pemicu perang di Negara lain.
Tetapi kali ini Ukraina tidak lagi dihebohkan dengan kabar perang mematikan tersebut.
Ukraina digegerkan oleh skandal korupsi terkait perang terutama persenjataan.
Dinas Keamanan Ukraina (SBU) melaporkan karyawan sebuah perusahaan senjata Ukraina.
Yang telah bersekongkol dengan pejabat Kementerian Pertahanan Negara itu.
Yakni saling bekerja sama Untuk menggelapkan keuangan senilai hampir US$ 40 juta.
Anggaran itu dialokasikan untuk belanja 100.000 mortir dalam perang dengan Rusia.
Dalam sebuah kesempatan SBU mengatakan bahwa lima orang telah didakwa.
Sedangkan satu orang ditahan karena mencoba melintasi wilayah perbatasan Ukraina.
Mereka Terancam akan menerima hukuman hingga 12 tahun penjara jika terbukti.
Pengumuman itu diberitahukan dan sudah dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Ukraina.
Kasus ini akan mencoreng Ukraina yang terkepung invasi Rusia selama hampir 2 tahun.
SBU melaporkan bahwa penyelidikan telah “mengungkap pejabat Kementerian Pertahanan dan manajer pemasok senjata Lviv Arsenal.
Mereka telah mencuri hampir 1,5 miliar hryvnia [US$40 juta] dalam pembelian cangkang.”.
Pernyataan tersebut disampaikan SBU, dikutip dari Al Jazeera, Senin (29/1/2024).
Dalam Kesepakatan tersebut melibatkan pembelanjaan 100.000 mortir untuk militer.
Kontrak disetujui pada bulan Agustus 2022 dan pembayaran dilakukan di awal perjanjian.
Tetapi faktanya tidak ada senjata yang dikirimkan, mengutip pernyataan SBU.
Dan ditemukan sejumlah dana besar ditransferkan ke rekening luar negeri lainnya.
Sejumlah Lima orang diberikan “pemberitahuan kecurigaan” – tahap pertama proses hukum Ukraina.
Yang meliputi kementerian dan pemasok senjata, menurut pernyataan dinas keamanan.
Satu tersangka, kata SBU, ditahan ketika mencoba melintasi perbatasan Ukraina.
Pejabat yangterseret dalam kasus ini yaitu mantan kepala Departemen Kebijakan Militer dan Teknis, Pengembangan Persenjataan dan Peralatan Militer di kementerian pertahanan, serta kepala Lviv Arsenal.
Menurut jaksa agung Ukraina, uang yang dicuri tersebut sudah disita dan dikembalikan ke anggaran pertahanan.
Korupsi di institusi militer Kyiv telah menjadi masalah yang mencoreng wajah Ukraina.
Disatu sisi mereka harus mempertahankan moral dan psikologi masyarakat di masa perang.
Serta harus menyampaikan alasan Negara tersebut untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Pada bulan September 2023, Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov dipecat karena berbagai kasus korupsi.