Korupsi Dana Perang di Ukraina Melibatkan Pejabat Kementerian Pertahanan, Rencananya Mau Belanja Mortir Dan Peluru

- Jurnalis

Senin, 29 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pasukan Ukraina Mempersiapkan Bom Peluncur

Pasukan Ukraina Mempersiapkan Bom Peluncur

Perang antara Ukraina dan Rusia terus memanas meskipun banyak dikecam internasional.

Bahkan perang Ukraina dan Rusia dianggap sebagai pemicu perang di Negara lain.

Tetapi kali ini Ukraina tidak lagi dihebohkan dengan kabar perang mematikan tersebut.

Ukraina digegerkan oleh skandal korupsi terkait perang terutama persenjataan.

Dinas Keamanan Ukraina (SBU) melaporkan karyawan sebuah perusahaan senjata Ukraina.

Yang telah bersekongkol dengan pejabat Kementerian Pertahanan Negara itu.

Baca Juga :  Hari Musik Sedunia Diperingati Setiap Tanggal 21 Juni, Berikut Sejarah dan Perkembangannya

Yakni saling bekerja sama Untuk menggelapkan keuangan senilai hampir US$ 40 juta.

Anggaran itu dialokasikan untuk belanja 100.000 mortir dalam perang dengan Rusia.

Dalam sebuah kesempatan SBU mengatakan bahwa lima orang telah didakwa.

Sedangkan satu orang ditahan karena mencoba melintasi wilayah perbatasan Ukraina.

Mereka Terancam akan menerima hukuman hingga 12 tahun penjara jika terbukti.

Baca Juga :  Junta Militer Myanmar Kembali Panas, Jet Tempur Berhasil Dijatuhkan Pasukan Oposisi

Pengumuman itu diberitahukan dan sudah dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Ukraina.

Kasus ini akan mencoreng Ukraina yang terkepung invasi Rusia selama hampir 2 tahun.

SBU melaporkan bahwa penyelidikan telah “mengungkap pejabat Kementerian Pertahanan dan manajer pemasok senjata Lviv Arsenal.

Mereka telah mencuri hampir 1,5 miliar hryvnia [US$40 juta] dalam pembelian cangkang.”.

Berita Terkait

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional
Iran Menabuh Genderang Perlawanan Terhadap Israel dan Memastikan Pembalasan Tanpa Kompromi
Donald Trump Menolak Kendaraan Listrik Meskipun Sudah Mendapat Dukungan Dari Elon Musk, Isu Perubahan Iklim Hanya Berita Bohong
Prabowo Meminta Putin Untuk Menambah Penerbangan Langsung Dari Rusia ke Bali

Berita Terkait

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:38 WIB

PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 17:18 WIB

Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang

Senin, 19 Agustus 2024 - 10:46 WIB

Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional

Berita Terbaru