Diseluruh dunia merayakan Idul Fitri setelah satu bulan menjalankan puasa Ramadhan.
Idul Fitri merupakan hari Raya yang jatuh pada hari Rabu 10 April 2024 sesuai dengan pengumuman pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penduduk Indonesia berjumlah sekitar 220 juta jiwa dan merupakan salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
Sebanyak 193 juta orang Indonesia diperkirakan pulang kampung untuk merayakannya.
Sehingga selama satu minggu penuh mereka bisa berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.
Kondisi ini berbeda dengan warga Palestina yang melakukan pengungsian karena perang dengan Israel.
Sehingga setelah pelaksanaan Ramadhan tahun ini dibayangi oleh perang di Gaza.
Perang ini merupakan respons militer Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang lalu.
Selama perang berlangsung perkiraan telah menewaskan sedikitnya 33 ribu orang.
Yang menjadi korban sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Kondisi menyedihkan Saat Idul Fitri tiba tetapi Gaza kini tengah berada di ambang kelaparan.
Meskipun bantuan mengalir ke Gaza, namun para pengungsi Palestina yang mencari perlindungan mengatakan bahwa.
Pasokan bantuan internasional tersebut tidak cukup untuk menghadapi kondisi yang semakin mengerikan.
Makanan yang tersedia sudah tidak cukup, Saya belum menerima kotak itu dalam dua bulan ini.
Kemarin, kami mendapat sebuah kotak yang tidak cukup untuk saya atau anak-anak saya dan 18 orang lainnya bersama kami.
Jika satu orang mendapat sebuah kotak setiap hari, itu tidak akan cukup,”.
Pernyataan tersebut disampaikan Fayez Abdelhadi di sebuah kamp di Gaza, dikutip dari VOA, Rabu, (10/4/2024).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan penyebab anak-anak meninggal dunia.
Disebabkan oleh komplikasi yang terkait dengan kekurangan gizi dan kelaparan sejak bulan lalu.
Selain itu juga kurangnya pasokan medis telah menyebabkan kematian lain yang sebenarnya dapat dicegah.
Tradisi Hari Raya Yang Hilang di Gaza
Di tengah suara drone Israel yang berada di atas kepala dan ledakan yang bergema di kejauhan.
Tradisi persiapan Idul Fitri di Gaza biasanya dilakukan jauh hari sebelum takbir berkumandang.
Sejak satu sampai dua pekan sebelum Lebaran, banyak orang yang keluar untuk berbelanja.
Mereka membeli semua kebutuhan untuk merayakan acara tersebut agar tidak bingung.
Yang membuat menarik adalah setiap tempat kecil dan gang di Gaza akan didekorasi.
Beraneka hidangan dan makanan penutup tersedia, termasuk kurma kualitas terbaik.
Kemudian biskuit bundar kecil yang dimakan warga Arab untuk merayakan Idul Fitri.
Biskuit tersebut ditaburi dengan gula halus dan diisi dengan berbagai isian pendukung lain.
Diantaranya pasta kurma, kacang-kacangan, kenari, pistachio, lokum, atau campuran segala sesuatu yang dimaniskan dengan madu.
Sejenis ikan fermentasi yang dikenal sebagai fesikh yang berasal dari Mediterania dan Laut Merah menjadi makanan Idul Fitri yang populer di Gaza.
Aroma ikan yang asin akan memenuhi udara di pasar seperti tidak bisa dihilangkan.
Selain itu juga ada kebiasaan belanja wajib untuk Idul Fitri termasuk membeli pakaian baru.
Toko-toko dan mal di Gaza dulunya dipenuhi beragam pakaian yang indah dan mempesona.
Yakni gaun kecil untuk anak perempuan hingga pakaian mini untuk anak laki-laki.
Selain itu juga banyak gaun elegan yang dibeli khusus untuk salat Idul Fitri agar tetap suci.