Pertempuran Rusia dan Ukraina semakin memanas sejak invasi dilakukan.
Meskipun perundingan damai disarankan oleh berbagai Negara tetapi konflik Rusia dan Ukraina terus berlanjut.
Pada hari Senin 18 September 2023, Rusia mengaku telah menghancurkan gudang amunisi Ukraina.
Serangan ini dinilai berhasil karena memusnahkan senjata berlapis depleted uranium di Ukraina.
Semua objek serangan tidak luput dari sasaran, dan tujuan dari serangan itu tercapai.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Senin kemaren.
Pada Minggu malam militer Rusia melakukan serangan kelompok dengan peluncuran senjata jarak jauh.
Juga menyerang kendaraan udara tak berawak di sekitar daerah penyimpanan dengan rudal jelajah.
Gudang Amunisi dengan depleted uranium serta pusat pengintaian radio dan pelatihan kelompok sabotase militer Ukraina. Ucapnya.
Pada bulan September, Departemen pertahanan AS mengirimkan paket bantuan militer.
Yang terdiri dari amunisi berlapis depleted uranium untuk tank Abrams.
Total bantuan Amerika yang dikirimkan ke ukraina senilai $175 juta.
Inggris juga berjanji akan memberikan bantuan peralatan tempur kepada Ukraina.
Yaitu amunisi berlapis depleted uranium untuk tank tempur Inggris Challenger 2.
Pengiriman tank berlapis depleted uranium ke Ukraina mendapatkan respon Rusia.
Moskow akan beraksi terkait pengiriman itu, ungkap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Karena senjata yang dikirimkan itu sangat berbahaya bagi kehidupan dan alam.
Penggunaan senjata tersebut akan menghancurkan wilayah Ukraina karena tidak bisa dihuni.
Kontaminasi radioaktif ditanah sudah terjadi, dan memiliki bahaya jangka panjang.
Hal ini disampaikan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova pada bulan Agustus.
Pada serangan tersebut sebanyak 255 tentara Ukraina gugur tepatnya di arah Donetsk.
Tiga kendaraan tempur lapis baja dan tujuh kendaraan hancur karena kena gempuran.
Keterangan ini disampaikan oleh pihak Kementerian Pertahanan Rusia.