Setiap proses politik selalu memberikan kejutan yang bisa mengagetkan banyak pihak dan masyarakat.
Tidak hanya dalam lingkup nasional saja tetapi juga bisa memberikan efek resonansi bagi dunia unternasional.
Oleh sebab itu keputusan politik yang dipilih akan diuji dulu sebelum di sahkan secara hukum.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengejutkan dunia karena mencopot sekutu lamanya Sergei Shoigu dari jabatan menteri pertahanan.
Hal itu dilakukan dalam perombakan paling signifikan komando militer sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina lebih dari dua tahun lalu.
Kremlin mengatakan Andrei Belousov, mantan wakil perdana menteri yang berspesialisasi di bidang ekonomi, akan menggantikan Shoigu.
Seperti diketahui Putin dilantik untuk masa jabatan kelima sebagai pemimpin Rusia awal pekan ini,
Dia mengusulkan agar Shoigu mengambil posisi sebagai kepala dewan keamanan Rusia.
Posisi Dewan tersebut saat ini dipimpin oleh Nikolai Patrushev, mantan mata-mata yang agresif dan salah satu penasihat terdekat Putin.
Dalam pemerintahan Rusia Shoigu menjadi menteri yang paling lama menjabat di negara itu.
Dia mengambil alih kepemimpinan kementerian pertahanan pada 2012 setelah masa jabatannya sebagai menteri layanan darurat.
Memimpin pasukan militer Rusia melalui invasi besar-besaran ke Ukraina, yang dimulai pada 2022.
Shoigu ditugaskan untuk memodernisasi militer Rusia dan diyakini memiliki akses langsung ke Putin Sebagai menteri pertahanan.
Karena sering melakukan perjalanan berburu dan memancing secara teratur bersamanya di Siberia.
Popularitas Shoigu meningkat setelah aneksasi Krimea pada 2014 karena dia dianggap sebagai dalangnya.
Akhir akhir ini dia mendapat kecaman keras atas kemunduran militer Rusia setelah invasi Februari 2022.
Serta dianggap tidak mampu memberantas korupsi yang meluas yang terus menjangkiti tentara.
Posisi Shoigu semakin melemah bulan lalu ketika dinas keamanan menangkap orang kepercayaannya.
yakni Timur Ivanov, yang menjabat sebagai wakil menteri pertahanan, dan mendakwanya melakukan korupsi besar-besaran.