Luar angkasa seakan akan menjadi halusinasi bagi para masyarakat yang tidak mengikuti perkembangan informasi.
Karena keterbatasan logika dan ilmu pengetahuan selalu membawa manusia kedalam ruang berfikir kemustahilan.
Padahal beberapa negara besar sudah berhasil pulang pergi luar angkasa untuk urusan bisnis dan keilmuan.
Peristiwa ini terjadi pada 2019 dimana China berhasil mendaratkan rover Chang’e 4 di sisi terjauh Bulan.
Kemudian Misi ini berlanjut dengan disusul oleh Chang’e 5 pada 2020 dan berhasil membawa pulang sampel Bulan ke Bumi.
Informasi tersebut pernah diberitakan dan dikutip dari Space, 10 April dengan melihat beberapa tahun yang lalu.
Bahkan China sukses mendaratkan rover Zhurong di Mars sebagai bagian dari misi Tianwen-1.
Keberhasilan pencapaian tersebut membuat China menjadi negara kedua didunia yang sukses mendaratkan rover di Planet Merah setelah AS.
Melroy selaku bagian dari NASA sama sekali tidak berniat untuk bergabung bersama China.
Dia tetap mendukung hukum saat ini yang melarang NASA untuk terlibat dalam aktivitas luar angkasa dengan China
Jika tanpa mendapat dukungan Kongres AS, atau yang dikenal sebagai Wolf Amendment.
“China membuat cita-citanya sangat jelas yakni untuk mengambil kejayaan luar angkasa dari AS.
Sehingga kami khawatir tentang pencurian kekayaan intelektual dan perilaku agresif di luar angkasa,” ujar Melroy.
Tetapi disatu sisi kami harus beroperasi dan berkolaborasinbersama-sama di domain luar angkasa.
Jadi ada saatnya dalam sebuah kepentingan bersama AS untuk berbicara dengan China,” ujarnya lagi.
Melroy juga mengkritik tentang peristiwa ketika tahap inti roket China Long March 5B jatuh dan tidak terkendali ke Bumi.
Dampak dari jatuhnya tahap inti Long March 5B tidak ada korban atau fasilitas umum yang dilaporkan.
Tidak seperti kejatuhan pertama tahun 2020 yang kelihatannya menyebabkan beberapa kerusakan properti di negara Pantai Gading, Afrika Barat.
“NASA mengembangkan praktik mitigasi standar puing-puing orbital , yang telah berkembang biak di seluruh dunia, dalam hukum dan kebijakan serta bagaimana norma teknis yang baik dan norma keselamatan harus berkembang biak.
Kita juga perlu memanggil China – seperti yang dilakukan Administrator Nelson – ketika mereka melanggar norma-norma itu,” tegas Melroy.
Respon Amerika Serikat
Kesuksesan China yang berhasil mendaratkan beberapa wahana di planet Bulan dan Mars.
Membuat mantan astronot sekaligus calon bos NASA Pam Melroy merasa khawatir dengan hal tersebut.
Perlu dicatat bahwa Melroy merupakan salah satu dari tiga kandidat wakil administrator NASA yang dicalonkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Beberapa tahun lalu Melroy diundang tampil di hadapan Senat AS untuk menjawab beberapa pertanyaan, termasuk soal aktivitas China di luar angkasa.
Dia menyatakan bukan hanya pendaratan di Mars, yang sangat mengesankan, namun beberapa pendaratan di Bulan. Ini merupakan konstruksi baru untuk memulai stasiun luar angkasa di orbit rendah Bumi,” ungkap Melroy.