Rakyat Gaza membutuhkan banyak bantuan kemanusiaan selama perang berlangsung.
Karena banyak fasilitas yang hacur karena menjadi sasaran Bom yang diluncurkan.
Akibatnya mereka tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi untuk menopang hidup.
Kabar mengejutkan datang dari salah satu lembaga donor yang memberikan dana kemanusiaan.
Karena mereka menghentikan pengiriman bantuan kepada rakyat yang menjadi korban perang.
Bahkan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh hari Minggu (28/1) mengatakan.
Dia memohon agar bantuan internasional untuk badan PBB yang beroperasi di Jalur Gaza.
Salah satunya yaitu UNRWA, agar dapat dicairkan demi aksi kemanusiaan Gaza.
Disampaikan Mohammad Shtayyeh saat sembilan negara menangguhkan pendanaan bagi UNRWA.
Amerika pendonor terbesar UNRWA, akhir pekan lalu langsung memotong anggaran untuk Gaza.
Seiring dengan tudingan bahwa belasan staf badan itu turut serta dalam serangan kelompok militan Hamas.
Yang dilakukan ke bagian selatan Israel pada 7 Oktober lalu dan menjadi awal peperangan.
UNRWA memiliki 13.000 staf di Gaza dan melebarkan jaringannya selama perang di Gaza.
Mereka mengelola tempat-tempat penampungan yang disediakan untuk masyarakat.
Dan menampung ratusan ribu orang yang menjadi korban dari perang tersebut.
Shtayyeh “sangat terkejut” dan mengumpamakan tindakan penangguhan dana itu.
“sangat berbahaya.” Karena dilakukan pada saat-saat yang paling sulit ” bagi warga Palestina di Gaza, ujarnya.
Dia menilai keputusan itu “sejalan dengan rencana Israel untuk evakuasi paksa rakyat kami dari Gaza ke Mesir.”
Shtayyeh berharap agar pendanaan kemanusiaan untuk UNRWA segera dicairkan karena sangat dibutuhkan.
Sumber Berita : VOA