Perbedaan Sikap Politik Antara Negara Arab Dengan Eropa Tentang Konflik Israel dan Palestina

- Jurnalis

Jumat, 27 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

situasi konflik hamas di jalur Gaza

situasi konflik hamas di jalur Gaza

Israel tetap melancarkan Bom ke Palestina meskipun sudah di warning dunia.

Karena serangan tersebut menewaskan ribuan manusia disekitar Gaza.

Sikap politik Negara Arab dengan Eropa terkait serangan Israel tidak satu suara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Radio tentara Israel mengatakan bahwa semalam melancarkan serangan ke Gaza Utara.

Kendaraan lapis baja melintasi perbatasan dan meledakkan gedung-gedung.

Informasi tersebut dikutip dari media luar negeri Reuters.

Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengatakan Israel masih mempersiapkan invasi darat.

Amerika Serikat (AS) dan Negara-Negara lain mendesak Israel untuk menunda hal tersebut.

karena khawatir bisa memicu permusuhan di front Timur Tengah lainnya.

Ini juga terjadi di tengah desakan PBB yang memberikan bantuan kepada warga sipil.

Lembaga PBB menyatakan sikap serangan Israel harus segera dihentikan.

Krisis kemanusiaan memburuk karena tidak ada bahan bakar yang mencapai wilayah Gaza.

Padahal kebutuhan akan tempat tinggal, air, makanan dan layanan medis sangat besar.

Data terbaru soal angka korban tewas semakin meningkat dari hari ke hari.

Baca Juga :  China Menjatuhkan Sanksi Kepada Amerika Serikat Karena Menjual Senjata ke Taiwan Menjelang Pemilu

7.028 warga Palestina telah tewas, 2.913 anak-anak, dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Pihak Militer Israel juga merilis data kematian selama konflik dengan Hamas terjadi.

1.405 termasuk 308 anggota militer dan 58 anggota kepolisian tewas sepanjang 7-26 Oktober.

Sikap Politik Negara Arab

Negara-Negara Arab akhirnya mengeluarkan sikap bersama yang mengutuk Israel.

Diantaranya Uni Emirat Arab (UEA), Yordania, Bahrain, Qatar, Kuwait, Arab Saudi, Oman, Mesir dan Maroko, kemarin.

Mengecam penargetan warga sipil dan pelanggaran hukum internasional di Gaza oleh Israel.

Menilai hak Israel untuk membela diri setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

Tidak boleh melakukan pelanggaran hukum dan mengabaikan hak-hak warga Palestina.

Petinggi dan menteri juga membalas apa yang mereka sebut sebagai pemindahan paksa.

“Tidak adanya solusi politik terhadap konflik Palestina-Israel.

Telah menyebabkan berulangnya kekerasan dan penderitaan bagi rakyat Palestina.

Dan Israel serta masyarakat di wilayah tersebut,” katanya, dikutip laman yang sama.

Baca Juga :  Financing Options for Rental Property

Eropa Konsisten Mendukung Israel

Di sisi lain, Eropa tetap memberikan dukungan pada Israel, sebagai sükutu terdekatnya.

Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan bahwa pertemuan para pemimpin Uni Eropa (UE).

Pada hari Jumat di Brussels akan mengirimkan sinyal mengenai dukungan itu.

“Kami yakin bahwa tentara Israel menghormati aturan-aturan yang ditetapkan.

Oleh hukum internasional dalam segala hal yang mereka lakukan,” kata Scholz.

Perpecahan di dalam blok sempat terlihat saat Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo memperingatkan Israel.

Ia mendesak Tel Aviv agar tidak membuat Gaza kelaparan dan menderita.

Israel mempunyai hak untuk mengambil langkah dan mencegah serangan di masa depan.

Tetapi itu tidak bisa dijadikan alasan untuk memblokir seluruh wilayah bantuan kemanusiaan.

Ini tidak bisa menjadi alasan untuk membuat masyarakat palestina kelaparan,” tambahnya.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyatakan pendapat kepada publik.

Pihaknya sedang mencari cara untuk mengurangi aliran pendanaan ke Hamas.

Agar ketegangan kedua belah pihak segera berakhir.

 

Sumber Berita : Reuters

Berita Terkait

Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris
Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata
Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional
Iran Menabuh Genderang Perlawanan Terhadap Israel dan Memastikan Pembalasan Tanpa Kompromi

Berita Terkait

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:50 WIB

Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris

Kamis, 12 September 2024 - 22:54 WIB

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:38 WIB

PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa

Berita Terbaru