Megawati Ajak Rusia Untuk Berjalan Berdampingan Serta Kerjasama Bilateral

- Jurnalis

Senin, 16 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mengatakan hal fundamental yang tidak pernah berubah.

Terutama dalam hubungan Rusia-Indonesia adalah komitmen untuk hidup berdampingan secara damai.

Megawati pun mengulas perjalanan panjang hubungan antara Indonesia-Rusia yang disampaikannya dalam kuliah umum bertajuk ‘Tantangan Geopolitik dan Pancasila Sebagai Jalan Tata Dunia Baru’.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kuliah disampaikan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Ke-300 Universitas St. Petersburg di Rusia, Senin.

Hadir sebagai peserta ratusan mahasiswa dari Universitas St. Petersburg serta civitas academica kampus tersebut.

Megawati mengatakan kedatangannya di Rusia ini melekat dengan berbagai kenangan sejarah.

“Pertama, ketika Dr Ir Soekarno atau yang sering disebut Bung Karno, Proklamator, dan Presiden Pertama Republik Indonesia berkunjung ke Uni Soviet pada tahun 1956, dan bertemu dengan Presiden Voroshilov. Bung Karno sungguh terkesan terhadap jalan sosialisme dan prinsip ko-eksistensi yang diterapkan,” kata Megawati.

Baca Juga :  Empat Kajati dan Pejabat Eselon II Dilantik Jaksa Agung Untuk Regenerasi dan Peningkatan Kinerja

Kedua, Megawati bercerita Bung Karno pada tahun 1962 menerima kunjungan balasan Presiden Rusia Nikita Khrushchev.

Selain mendapat bantuan pembangunan Gelora Bung Karno yang saat itu merupakan stadion terbesar di Asia Tenggara, Indonesia juga mendapatkan bantuan peralatan militer bagi integrasi teritorial kedaulatan wilayah RI.

“Pada saat itu, Bung Karno memberikan penghargaan Bintang Mahaputra kepada Kosmonot Yuri Gagarin. Penghargaan tertinggi tersebut selain wujud apresiasi kemajuan teknologi ruang angkasa negara ini, juga sebagai sumber keteladanan para pemuda Indonesia untuk membangun visi antariksa,” ujarnya.

Selanjutnya, Megawati bercerita saat dirinya menjadi Presiden Republik Indonesia bertemu dengan Presiden Putin pada tahun 2001 dan 2003.

Pada saat itu, tata dunia bersifat unipolar dimana perang terhadap terorisme sedang gencar dilakukan.

Baca Juga :  Pahlawan Indonesia Yang Berani dan Berhasil Melakukan Perlawanan Kepada Penjajah

“Saya memperkuat kerja sama pertahanan, salah satunya dengan membeli Pesawat Tempur Sukhoi. Pesawat tempur ini sampai sekarang dalam hal teknologi, kemampuan manuver, daya presisi, masih sangat unggul dan membanggakan Angkatan Udara kami,” sambungnya.

Dari semua perjalanan itu, Megawati mengatakan prinsip ini tertuang dalam politik luar negeri Indonesia bebas aktif.

“Hal yang fundamental yang tidak pernah berubah dalam hubungan Rusia-Indonesia adalah komitmen untuk hidup berdampingan secara damai. Prinsip ini tertuang dalam politik luar negeri Indonesia bebas aktif,” kata Megawati.

Lebih lanjut, menurutnya, dengan bebas aktif, Indonesia tidak melibatkan diri dalam aliansi blok pertahanan mana pun.

“Bebas aktif bukanlah politik netralitas, namun ia berpihak pada kemanusiaan dan semangatnya anti penjajahan,” ungkap Megawati.

 

Berita Terkait

Anies Baswedan Tidak Mendapat Rekomendasi PDI Perjuangan Untuk Bertarung Dalam Pilkada DKI Jakarta
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen Mengutuk Serangan Israel Yang Menewaskan Ismail Haniyeh
Polisi Papua Menyampaikan Pesan Kepada Kapolri Saat Menjadi Pemenang Hoegeng Awards 2024
Organisasi Marhaenis Yang Berdiri Sejak Zaman Bung Karno, Beberapa Diantaranya Eksis Hingga Saat Ini
Hari Lahir Pancasila Menghendaki Semangat kebangsaan Yang Berkeadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pahlawan Dari Jawa Timur Yang Wajib Diketahui Oleh Generasi Bangsa Saat Ini, Ambil Semangatnya dan Warisi Keberaniannya
Perjalanan Karir Politik B.J. Habibie Dan Memilih Sebagai Negarawan Daripada Politisi
Biografi B.J Habibie Yang Mengharumkan Nama Indonesia Dengan Prestasi Intelektual

Berita Terkait

Senin, 16 September 2024 - 23:44 WIB

Megawati Ajak Rusia Untuk Berjalan Berdampingan Serta Kerjasama Bilateral

Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:40 WIB

Anies Baswedan Tidak Mendapat Rekomendasi PDI Perjuangan Untuk Bertarung Dalam Pilkada DKI Jakarta

Jumat, 2 Agustus 2024 - 22:18 WIB

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen Mengutuk Serangan Israel Yang Menewaskan Ismail Haniyeh

Sabtu, 13 Juli 2024 - 18:31 WIB

Polisi Papua Menyampaikan Pesan Kepada Kapolri Saat Menjadi Pemenang Hoegeng Awards 2024

Selasa, 11 Juni 2024 - 11:54 WIB

Organisasi Marhaenis Yang Berdiri Sejak Zaman Bung Karno, Beberapa Diantaranya Eksis Hingga Saat Ini

Berita Terbaru