Dua ledakan mengguncang Negara Iran pada hari Rabu 3/1/2024 waktu setempat.
Bertepatan dengan upacara peringatan kematian Jenderal Qassem Solemaini, yang terbunuh 2020.
Akibat serangan drone Amerika Serikat (AS) ketika Donald Trump menjabat Presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Update terbaru Kamis (4/1/2024) tercatat 103 orang tewas sedangkan 211 luka-luka.
Ledakan pertama dan kedua terjadi hanya berselang 20 menit di lokasi yang berdekatan.
Waktu itu warga ramai berkumpul, di kota Kerman, tenggara Iran, tempat Soleimani dimakamkan.
Kantor berita negara IRNA mewawancarai Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan.
Sebanyak dua alat peledak ditanam di sepanjang jalan menuju pemakaman.
Namun sepertinya bom tersebut diledakkan dari jarak jauh sehingga tidak terdeteksi.
Media pemerintah Iran menunjukkan video puluhan mayat berlumuran darah berserakan.
Ada yang membantu para peyintas dan bergegas meninggalkan lokasi ledakan.
Saya mendengar suara ledakan dan kemudian merasakan sakit di punggung saya.
Lalu saya tidak bisa merasakan gerak kaki saya,” kata seorang wanita yang menjadi korban.
Reza Fallah, Kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Kerman memberikan pernyataan.
“Suara yang mengerikan terdengar di sana, meskipun keamanan dan keselamatan telah dilakukan,”.
Tetapi hingga saat ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Peristiwa ini terjadi sehari setelah drone Israel menyerang Beirut, Lebanon.
Sehingga membuat salah satu petinggi Hamas Saleh Al Arouri tewas mengenaskan.
Dikhawatirkan meningkatkan eskalasi perang seiring kemarahan Lebanon, Hizbullah dan Iran.