Ledakan Bom Mematikan Menghantam Iran Pada Awal Tahun 2024

- Jurnalis

Kamis, 4 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Ledakan Bom Yang Menghancurkan

Foto Ledakan Bom Yang Menghancurkan

Dua ledakan mengguncang Negara Iran pada hari Rabu 3/1/2024 waktu setempat.

Bertepatan dengan upacara peringatan kematian Jenderal Qassem Solemaini, yang terbunuh 2020.

Akibat serangan drone Amerika Serikat (AS) ketika Donald Trump menjabat Presiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Update terbaru Kamis (4/1/2024) tercatat 103 orang tewas sedangkan 211 luka-luka.

Ledakan pertama dan kedua terjadi hanya berselang 20 menit di lokasi yang berdekatan.

Waktu itu warga ramai berkumpul, di kota Kerman, tenggara Iran, tempat Soleimani dimakamkan.

Baca Juga :  WHO Memperingatkan Israel Agar Menghentikan Serangan dan Konflik Karena Banyak Korban Melayang

Kantor berita negara IRNA mewawancarai Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan.

Sebanyak dua alat peledak ditanam di sepanjang jalan menuju pemakaman.

Namun sepertinya bom tersebut diledakkan dari jarak jauh sehingga tidak terdeteksi.

Media pemerintah Iran menunjukkan video puluhan mayat berlumuran darah berserakan.

Ada yang membantu para peyintas dan bergegas meninggalkan lokasi ledakan.

Saya mendengar suara ledakan dan kemudian merasakan sakit di punggung saya.

Lalu saya tidak bisa merasakan gerak kaki saya,” kata seorang wanita yang menjadi korban.

Baca Juga :  PBB Mengibarkan Bendera Setengah Tiang Untuk Mengenang Ratusan Staff Yang Gugur di Gaza

Reza Fallah, Kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Kerman memberikan pernyataan.

“Suara yang mengerikan terdengar di sana, meskipun keamanan dan keselamatan telah dilakukan,”.

Tetapi hingga saat ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Peristiwa ini terjadi sehari setelah drone Israel menyerang Beirut, Lebanon.

Sehingga membuat salah satu petinggi Hamas Saleh Al Arouri tewas mengenaskan.

Dikhawatirkan meningkatkan eskalasi perang seiring kemarahan Lebanon, Hizbullah dan Iran.

Berita Terkait

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata
Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional
Iran Menabuh Genderang Perlawanan Terhadap Israel dan Memastikan Pembalasan Tanpa Kompromi
Donald Trump Menolak Kendaraan Listrik Meskipun Sudah Mendapat Dukungan Dari Elon Musk, Isu Perubahan Iklim Hanya Berita Bohong

Berita Terkait

Kamis, 12 September 2024 - 22:54 WIB

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:38 WIB

PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 17:18 WIB

Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang

Berita Terbaru