Imbas perang antara Israel dan Hamas Palestina sampai ke Malaysia.
Bukan dalam bentuk Boykot produk afiliasi pro Israel.
Pemerintah Malaysia melarang kapal kargo berbendara Israel berlabuh di pelabuhannya.
Kebijakan ini terkait ‘kekejian’ Israel terhadap rakyat di jalur Gaza, Palestina.
Pemerintah Malaysia menuding Israel melanggar hukum internasional.
Berupa aksi pembantaian dan kebrutalan terhadap warga Palestina.
Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim memberikan pernyataan.
Memberlakukan larangan maritim kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel – yakni ZIM,
Perusahaan pelayaran terbesar di Israel.
Terkait kekhawatiran akan gangguan terhadap pelayaran global.
Akibat serangan terhadap kapal-kapal kargo di Laut Merah.
Anwar Ibrahim menegaskan bahwa semua armada kapal-kapal Yang perjalanan menuju Israel.
Juga akan dilarang memuat kargo di pelabuhan mana pun di negara Asia Tenggara.
“Kedua larangan ini berlaku segera,” kata Anwar Ibrahim mengutip Aljazeera, rabu (20/12/2023).
Perlu diketahui 60 persen penduduk Malaysia beragama Islam.
Tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Serta mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
Anwar Ibrahim menegaskan bahwa pembatasan kapal Israel itu.
Merupakan respon terhadap tindakan Israel.
Dan selalu mengabaikan prinsip – prinsip dasar kemanusiaan.
Serta melanggar hukum internasional dengan pembantaian dan kebrutalan.
Yang dilakukan terhadap warga Gaza Palestina.
Kebijakan larangan yang dilakukan pemerintah Malaysia ini merupakan imbas.
Terkait gangguan pada rute pelayaran sebab jalur Laut Merah terancam.
Serangan-serangan oleh pemberontak Houthi Yaman.
Di jalur perdagangan utama Timur-Barat dunia.
Laut Merah yang terhubung ke jalurĀ Mediterania melalui Terusan Suez.
Sekitar 12 persen lalu lintas pelayaran dunia melewati terusan ini.