PBB melakukan pemungutan suara dengan mengundang perwakilan Negara dunia.
Setiap Negara bebas memberikan sikap tanpa tekanan dri pihak manapun.
Tujuannya adalah untuk merespon konflik Israel dan Palestina yang mencekam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemungutan suara dilakukan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di pertemuan Sesi Khusus Darurat ke-10.
Acara ini dilaksanakan pada hari Jumat (27/10/2023) waktu Amerika Serikat (AS).
Majelis Umum PBB menyerukan gencatan senjata demi kemanusiaan yang bersifat segera, tahan lama, dan berkelanjutan antara Israel dan Hamas.
PBB juga menuntut akses bantuan tanpa hambatan ke Jalur Gaza yang saat ini terkepung.
Semua pihak harus mematuhi kewajiban berdasarkan hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia (HAM) internasional.
Resolusi besar tersebut menyebutkan nama Hamas yang menyandera sekitar 220 warga sipil.
Warga Israel ditangkap dalam serangan dahsyat pada 7 Oktober 2023 lalu.
Mereka menyerukan “pembebasan segera dan tanpa syarat” semua warga sipil yang ditawan secara ilegal dan menuntut keselamatan dan perlakuan manusiawi
Dalam rapat tersebut sebanyak 120 Negara menyetujui gencatan senjata Israel-Hamas.
45 Negara abstain atau tidak memberikan suara karena berbagai pertimbangan.
Sedangkan Sebanyak 14 Negara menolak gencatan senjata di Gaza.
Indonesia termasuk ke dalam kelompok Negara yang menyetujui seruan gencatan senjata.
Karena Indonesia menghendaki perdamaian dunia tanpa penindasan dari pihak manapun.
Tuntutan pembebasan sandera segera disetujui oleh 88 berbanding 55 Negara.
Keputusan ini gagal memenangkan dua pertiga mayoritas yang sudah disyaratkan.
Berdasarkan informasi Hal ini seiring dengan tekanan Amerika Serikat dan Israel.
Israel dan AS adalah pihak yang termasuk di dalam kelompok penolak gencatan senjata.
Selain Israel dan AS, berikut daftar 14 negara yang memberikan penolakan penyeruan gencatan senjata.
1. Austria
2. Kroasia
3. Ceko
4. Fiji
5. Guatemala
6. Hungaria
7. Israel
8. Kepulauan Marshall
9. Federasi Mikronesia
10. Republik Nauru
11. Papua Nugini
12. Paraguay
13. Tonga
14. Amerika Serikat
Ini adalah pertama kalinya PBB memiliki pandangan kolektif atas konflik Timur Tengah.
Setelah beberapa upaya dilakukan untuk mencapai posisi bersama di Dewan Keamanan PBB.
Dengan anggota 15 orang gagal karena hak veto yang digunakan oleh Rusia atau Amerika.
Sumber Berita : cnbc