Konflik Israel dan Palestina masih terus berlangsung sampai sekarang.
Saat ini terjadi perang antara pasukan Israel dan Palestina 7 Oktober 2023.
Hamas menyatakan memulai operasi Al Aqsa’dan menyerang Israel.
Sejak pagi hujan roket dari jalur gaza terus beterbangan sampai malam hari.
5000 roket menggempur Israel dan menghancurkan fasiltas Negara tersebut.
Ketidakadilan dan penindasan terhadap rakyat palestina menjadi pemicu.
Suasana eksplosif dan nyaris tidak ada perdamaian disekitar kawasan.
Menurut kementerian Israel, sekitar 799 orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Militer Israel menginstruksikan warga untuk tetap berada ditempat perlindungan bom.
Serangan hamas kali ini merupakan krisis terbesar sejak tahun 2021.
Menurut Mayor Jenderal Ghasaan Alian dari IDF.
Hamas sudah melakukan kesalahan besar dan membuka gerbang neraka di Gaza.
Oleh sebab itu pihaknya akan membuat tindakan agar Hamas jera.
Seorang jurnalis AFP di Gaza melaporkan suara sirene meraung-raung di Israel.
Siapakah Hamas Yang Berani Menyerang Israel..??
Hamas berdiri tahun 1987 selama Intifada Pertama, pemberontakan Palestina melawan pemerintahan Israel.
Tujuannya adalah untuk mendirikan Negara Islam di Palestina.
Hamas saat ini memerintah Jalur Gaza, wilayah Palestina di pantai Mediterania timur.
Pasca kemenangan pemilu legislatif Palestina 2006, Hamas menguasai Gaza pada tahun 2007.
Sejak saat itu, Hamas telah menjadi otoritas de facto di Gaza, setelah berseteru dengan Fatah.
Akhirnya rival Hamas yaitu Fatah memerintah Tepi Barat.
Hamas ditetapkan sebagai teroris oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris.
Hamas didukung oleh Iran dengan mendanai serta menyediakan senjata dan pelatihan.
Ada ketegangan mendadak antara Israel dan Hamas, tapi serangan Hamas pada hari Sabtu terjadi tanpa peringatan.
Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel sementara puluhan militan Hamas menerobos perbatasan dan menyerbu komunitas Israel.
menewaskan puluhan warga sipil dan menawan masyarakat yang lain.
Israel langsung melancarkan serangan udara mereka menargetkan situs-situs militan di Gaza.
Para pejabat setempat mengatakan lebih dari 200 orang tewas.
Sumber Berita : AFP