Hamas Diserang Habis Habisan Oleh Israel Menjelang Kedatangan Antony Blinken

- Jurnalis

Rabu, 10 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tank Yang Berserakan Disepanjang Jalur Gaza

Tank Yang Berserakan Disepanjang Jalur Gaza

Perang antara Israel dan Hamas Palestina terus berlanjut hingga saat ini.

Bahkan Pada awal 2024 Israel mengatakan pasukannya melancarkan serangan baru, Senin (8/1/2024).

Serangan ditujukan terhadap militan Hamas di bagian tengah dan selatan jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tidak hanya menyerang dari darat tetapi juga serangan udara pada Hizbullah di Lebanon Selatan.

Tetapi serangan itu hanya sementara meskipun dilakukan dengan tiada henti.

Karena pejabat Israel sedang menerima kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Blinken mengatakan akan mengemukakan isu terkait perlunya Israel berbuat lebih banyak.

Baca Juga :  SYL Senggol Jokowi di Dalam Persidangan, Staf Khusus Presiden RI Bidang Hukum Membantah Dengan Regulasi

Dalam rangka mencegah korban nyawa warga sipil dalam operasinya di Gaza.

Serta memfasilitasi lancarnya pengiriman bantuan kemanusiaan warga sipil Palestina.

Blinken menyatakan keprihatinan seiring meluasnya konflik di kawasan saat ini.

“Ini adalah konflik yang mudah menyebar, menyebabkan kerawanan keamanan dan penderitaan,” kata Blinken pada hari Minggu.

Sedangkan PM Israel Benjamin Netanyahu tetap melanjutkan pertempuran di Gaza.

Hal tiu disampaikan waktu berbicara dalam rapat mingguan kabinet pada hari Minggu (7/1/2024)

“Perang tidak boleh berhenti hingga kita mencapai semua tujuan, ujarnya.

Baca Juga :  Dana Kemanusiaan Palestina Dihentikan Terkait Keputusan Mahkamah Internasional

Musnahkan Hamas, kembalikan seluruh sandera dan pastikan Gaza bukan ancaman bagi Israel,”.

“kami mengatakan ini baik kepada para musuh maupun kepada sahabat-sahabat kita.”ujarnya.

Serangan pihak Israel telah menyebabkan sebagian besar wilayah di Jalur Gaza hancur.

Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan serangan Israel.

Peperangan dan serangan itu telah menyebabkan tewasnya lebih dari 22.800 orang.

Daalam pernyataannya Kementerian itu tidak membedakan korban militan dan warga sipil.

Mereka hanya mengatakan 70% korban yang tewas adalah perempuan dan anak-anak.

 

Berita Terkait

Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris
Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata
Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional
Iran Menabuh Genderang Perlawanan Terhadap Israel dan Memastikan Pembalasan Tanpa Kompromi

Berita Terkait

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:50 WIB

Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris

Kamis, 12 September 2024 - 22:54 WIB

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:38 WIB

PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa

Berita Terbaru