Demokrasi Mengancam Monarki, Partai Pemenang Tidak Mampu Melawan Kerajaan Thailand

- Jurnalis

Kamis, 1 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Demonstrasi Rakyat Thailand Yang Turun ke Jalan

Demonstrasi Rakyat Thailand Yang Turun ke Jalan

Proses politik yang menarik untuk disimak berasal dari negara tetangga yakni Thailand.

Karena posisi Monarki terancam oleh demokrasi yang disuarakan oleh partai mayoritas.

Menariknya adalah ketika partai tersebut melakukan kampanye dengan janji mengubah Undang Undang.

Mahkamah Konstitusi Thailand hari Rabu (31/1) memutuskan bahwa partai yang paling populer di negara itu.

Telah melanggar konstitusi dengan janjinya untuk mengubah UU lese majeste yang ketat.

Partai Bergerak Maju (MFP) yang progresif meraih mayoritas di parlemen dalam pemilihan tahun lalu.

Berkat janji yang akan mengubah UU yang membuat penghinaan terhadap kerajaan sebagai kejahatan.

Disatu sisi mahkamah mengatakan janji itu sama dengan upaya MFP untuk menggulingkan monarki.

Baca Juga :  Anggota Komisi X DPR RI Mendesak Pemerintah Untuk Menjamin Tidak Ada Tindakan Diskriminatif di Indonesia

Kemudian memberi perintah kepada partai itu agar mengakhiri semua upaya untuk mengamendemen atau menghapus UU tersebut.

Masyarakat menilai putusan itu diperkirakan akan memicu upaya hukum yang lebih luas oleh lawan-lawan politik partai tersebut yang menginginkan pembubarannya.

Perlu diketahui bahwa Thailand memiliki salah satu UU lese majeste paling keras di dunia.

Yakni dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara untuk setiap warga negara yang menghina.

Undang undang ini menjadi poin utama gerakan prodemokrasi yang dipimpin kaum muda sejak 2020.

Baca Juga :  Sri Mulyani Aktif Koordinasi Dengan Tim Ekonomi Prabowo Subianto, Langkah Efektif Dalam Transisi Kepemimpinan

Yang berjuang secara politis serta demonstrasi dalam rangka penghapusan UU tersebut.

Keberhasilan MFP dalam pemilu tahun lalu menciptakan kontra reaksi di kalangan konservatif yang didukung Thailand di Senat.

Dengan menghalangi pemimpin partai itu yakni Pita Limjaroenrat, untuk menduduki jabatan perdana menteri.

Pita diskors dari parlemen pada Juli lalu setelah Komisi Pemilihan Umum menuduhnya melanggar peraturan pemilu.

Karena memiliki saham di sebuah perusahaan media sewaktu mencalonkan diri pada waktu itu.

Tetapi Pengadilan Thailand hari Rabu menyatakan Pita tidak melanggar aturan pemilu.

Meskipun memiliki saham di perusahaan iTV yang sudah tidak beroperasi lagi.

Berita Terkait

Imperialisme Serial ke 7, Judi Imperialis Kapitalis Monoistik
IMPERIALISME Serial Keenam, IMPERIALISME Telah Memasuki Fase Historis Baru Yang Bernama Imperialisme Terstruktur
Imperialisme Serial ke 5, Perang dan Masa Depan Dunia
Imperialisme Serial keempat, Pergerakan Imperialis dan Kapitalis Dalam Rangka Meningkatkan Kekayaan
Imperialisme Serial Ketiga, Doktrin Yang Dianggap Mewakili Kebenaran dan Kebaikan
IMPERIALISME Serial kedua, Pemerintahan Jatuh ke Genggaman Sebuah Kekuasaan Baru Yang Bernama REZIM THEOKRASI  
Teuku Markam,The  Indonesian Wealthy Richie In Soeharto’s Era Who Contributed 30 Kilograms Of Monas Gold Had Ended Tragically In His Life
Amerika Berencana Keluar Dari WHO Karena Dianggap Membayar Lebih Tinggi Jika Dibanding China, Berikut Pernyataan Trump

Berita Terkait

Rabu, 12 Maret 2025 - 22:39 WIB

Imperialisme Serial ke 7, Judi Imperialis Kapitalis Monoistik

Selasa, 11 Maret 2025 - 21:08 WIB

IMPERIALISME Serial Keenam, IMPERIALISME Telah Memasuki Fase Historis Baru Yang Bernama Imperialisme Terstruktur

Senin, 10 Maret 2025 - 21:11 WIB

Imperialisme Serial ke 5, Perang dan Masa Depan Dunia

Jumat, 7 Maret 2025 - 23:02 WIB

Imperialisme Serial keempat, Pergerakan Imperialis dan Kapitalis Dalam Rangka Meningkatkan Kekayaan

Kamis, 6 Maret 2025 - 21:14 WIB

Imperialisme Serial Ketiga, Doktrin Yang Dianggap Mewakili Kebenaran dan Kebaikan

Berita Terbaru

Nasionalis

Potret Moralitas di Indonesia

Selasa, 22 Apr 2025 - 18:00 WIB

Logo Organisasi Kesejahteraan Profesi Galian Seluruh Indonesia (KPGSI)

Pemikiran

Demi Nusa dan Bangsa Untuk Pertama Kalinya Rakyat Harus Bicara

Senin, 21 Apr 2025 - 23:33 WIB