Peta politik internasional bisa mengalami perubahan signifikan tahun 2024.
Bukan hanya Indonesia yang menghadapi momentum politik ditahun yang sama.
Tetapi ini bisa diukur dengan keanggotaan negara dalam sebuah organisasi dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Arab Saudi secara resmi telah bergabung dengan aliansi dagang BRICS+ pada 2024.
Keputusan ini seiring ekspansi di tengah tekanan Barat terhadap salah satu anggotanya, Rusia.
pengumuman ini disampaikan oleh media televisi resmi pemerintah Saudi, hari Selasa waktu setempat. Mengutip Reuters.
sebelumnya pada Agustus lalu Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan menyatakan.
Bahwa Negaranya akan mengambil sikap untuk mengikuti BRICS pada tanggal 1 Januari 2024.
“Saat itu, Menteri Luar Negeri mengatakan kelompok BRICS adalah saluran yang bermanfaat dan penting untuk memperkuat kerja sama ekonomi antar negara anggota,” mengutip Russia Today (RT), Rabu (3/1/2024).
BRICS selama ini beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Tetapi pada 1 Januari 2024 mereka menyambut lima anggota baru pada Hari Tahun Baru.
Selain Arab Saudi, kini BRICS+ mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.
Beberapa Negara Amerika Latin dan Venezuela dikabarkan akan bergabung senagai anggota.
Presiden Nicolas Maduro menjelaskan alasannya bergabung ke organisasi BRICS+.
Dia menganggap BRICS mewakili “masa depan umat manusia” dengan kekuatan ekonomi besar.
Negara Argentina yang sebelumnya menyatakan ingin bergabung dalam organisasi tersebut.
Secara tiba tiba membatalkan dan mengubah rencana ketertarikan yang sudah diniatkan.
Keputusan Ini pasca pemilihan presiden di negara Argentina dimenangkan oleh Javier Milei.
Rusia menjabat sebagai presiden bergilir BRICS+ pada tahun 2024 ini.
Presiden Vladimir Putin akan “memfasilitasi integrasi yang harmonis” dari anggota baru.
Putin juga menyatakan bahwa “Sekitar 30 negara lain telah menyatakan ingin bergabung”.
Dan berpartisipasi kegiatan organisasi tersebut dalam berbagai bentuk,” ujar Putin.
Data IMF mencatat BRICS kini melampaui G7, kelompok informal negara-negara Barat terkemuka.
Data tersebut Diukur dari daya beli, BRICS mencapai 36% dari total PDB dunia.
Sebelumnya Arab Saudi sendiri merupakan sekutu tradisional Amerika Serikat (AS).
Sampai berita diterbitkan Belum diketahui tanggapan AS terkait keputusan Arab Saudi.