UNICEF dan PBB Teriak Hentikan Perang di Gaza, 1,1 Juta Anak Terancam Hidupnya Penuh Dengan Ketakutan

- Jurnalis

Rabu, 10 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Catherine Russell Direktur Eksekutif UNICEF

Catherine Russell Direktur Eksekutif UNICEF

Berbagai desakan internasional telah diungkapkan terkait konflik Israel dan Hamas.

Bahkan organisasi tertinggi dunia memberikan pernyataan resmi dalam perang itu.

Kepala Koordinator Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths pada Jumat (5/1/2024) mengatakan.

Selama tiga bulan setelah perang Israel di Jalur Gaza, wilayah tersebut tidak layak dihuni.

Sedangkan para pekerja bantuan dihadapkan pada “misi mustahil” untuk dicapai.

Yaitu untuk membantu lebih dari 2 juta orang yang terdampak perang tersebut.

“Perang ini seharusnya tidak terjadi namun perang ini sudah berlangsung terlalu lama,”ucap Griffiths.

Baca Juga :  Cara Memenangkan Pilkada Tanpa Melakukan Politik Transaksional

Pernyataan itu disampaikan terkait konflik Gaza yang telah berlangsung selama tiga bulan.

“Kami terus menuntut agar perang segera diakhiri dan selesai secepatnya.

Bukan hanya Agar masyarakat Gaza dan negara-negara tetangga disekitarnya tidak terancam.

Generasi mendatang tidak akan pernah melupakan rasanya hidup seperti di neraka.

Dengan berbagai serangan yang melanggar prinsip-prinsip dasar kemanusiaan,” tegasnya.

Nasib Anak-anak Dijalur Gaza

Organisasi Badan anak-anak PBB, UNICEF, mengatakan pada Jumat (5/1) waktu lalu.

Perang yang semakin intensif, kekurangan gizi, dan penyebaran penyakit mengancam 1,1 juta anak di Gaza.

Baca Juga :  Calon Independen Pilkada 2024 Yang Terverifikasi Faktual, Berikut Penjelasan KPU RI

“Anak-anak di Gaza seperti terjebak mimpi buruk yang semakin hari semakin memburuk.

Disampaikan Catherine Russell, direktur eksekutif UNICEF, dalam sebuah pernyataan.

Dia menegaskan bahwa anak-anak dan keluarga terus terbunuh dan terluka setiap hari.

Mereka berisiko terancam penyakit yang dapat dicegah serta kekurangan makanan dan air.

“anak-anak dan warga sipil wajib dilindungi dari perang serta memiliki akses layanan kesehatan dan pasokan kebutuhan dasar,” tegasnya.

 

Berita Terkait

Donald Trump Menang Pemilu Amerika Serikat 2024 Karena Mendapat Dukungan Suara Dari Mayoritas Muslim, Berikut Alasannya
Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris
Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata
Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional

Berita Terkait

Kamis, 7 November 2024 - 15:51 WIB

Donald Trump Menang Pemilu Amerika Serikat 2024 Karena Mendapat Dukungan Suara Dari Mayoritas Muslim, Berikut Alasannya

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:50 WIB

Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris

Kamis, 12 September 2024 - 22:54 WIB

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Berita Terbaru