Tetangga Indonesia Mengalami Perang Saudara dan Serangan Senjata Tidak Bisa Dicegah

- Jurnalis

Sabtu, 29 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi orang dengan senjata AK 47

Ilustrasi orang dengan senjata AK 47

Kondisi geopolitik internasional semakin parah karena perang saudara di Myanmar masih terus berkecamuk.

Peristiwa ini semakin menambah catatan dunia yang mengalami peperangan senjata di berbagai negara.

Kelompok bersenjata etnis dan militer memasuki pertempuran yang panas untuk memperebutkan pusat penambangan batu delima dan permata.

Tertulis dalam berita, Jumat (28/6/2024), Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA) melancarkan serangan terhadap pasukan junta awal pekan ini.

Tepatnya di wilayah Mandalay kota Mogok. Kota ini dikenal sebagai pusat produksi ruby, safir, spinel, aquamarine, dan batu semi mulia lainnya.

Baca Juga :  Puan Maharani Menegaskan Peran Parlemen Indonesia Dalam Membangun Kemitraan Global Ketika Pidato di IAPF 2024

Beberapa penduduk Mogok mengatakan kepada AFP bahwa kota tersebut telah terkena serangan artileri .

Bahkan juga serangan udara oleh pesawat militer sejak pertempuran di daerah tersebut dimulai pada Selasa.

“Sejauh yang saya tahu, empat orang termasuk dua wanita tewas kemarin karena tembakan artileri,” ucap warga Mogok yang tidak mau disebutkan namanya.

Baca Juga :  Hutang Amerika Serikat Terbesar Dalam Sejarah Dimulai Sejak Tiga Bulan Lalu

“Kami tidak punya pengalaman seperti ini. Ini adalah pertempuran serius pertama yang terjadi di kota Mogok.”

Dalam beberapa dekade, junta Myanmar dan lawan-lawannya telah mengenakan pajak pada penambang lokal untuk mendapatkan penghasilan.

Banyak hasil penambangan batu-batu ini diselundupkan melewati perbatasan ke Thailand atau China dan dijual di dua negara itu.

Selain di Mogok, TNLA juga melakukan serangan di kota Kyaukme di negara bagian Shan.

Berita Terkait

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional
Iran Menabuh Genderang Perlawanan Terhadap Israel dan Memastikan Pembalasan Tanpa Kompromi
Donald Trump Menolak Kendaraan Listrik Meskipun Sudah Mendapat Dukungan Dari Elon Musk, Isu Perubahan Iklim Hanya Berita Bohong
Prabowo Meminta Putin Untuk Menambah Penerbangan Langsung Dari Rusia ke Bali

Berita Terkait

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:38 WIB

PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 17:18 WIB

Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang

Senin, 19 Agustus 2024 - 10:46 WIB

Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional

Berita Terbaru