Korut Kembali Memancing Korsel Dengan Menembakkan Rudal Jelajah

- Jurnalis

Rabu, 24 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pesawat f 22 raptor Khusu untuk menyerang sasaran

Pesawat f 22 raptor Khusu untuk menyerang sasaran

Ketegangan konflik semakin meluas ke berbagai negara Didunia.

Timur Tengah masih dalam kondisi panas, sekarang Korea juga menambah tensi perang

Korea Utara meluncurkan rudal jelajah ke arah Laut Kuning.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tindakan tersebut dilakukan pada hari Rabu (24/1/2024).

Tepatnya sekitar jam 07.00 pagi waktu setempat.

Militer Korea Selatan (Korsel) mendeteksi ada roket roket meluncur.

Peristiwa ini bisa menjadi eskalasi baru yang dilakukan Pyongyang.

Seiring hubungan dengan Seoul, Amerika Serikat (AS) dan Jepang yang semakin Panas

Baca Juga :  Joe Biden Mundur Dari Pilpres Amerika, Kamala Harris Maju Dengan Dukungan Penggalangan Dana

Kepala Staf Gabungan dalam sebuah pernyataan, dimuat AFP mengatakan bahwa.

Militer kami mendeteksi beberapa rudal jelajah yang diluncurkan Korut menuju Laut Kuning sekitar pukul 7 pagi hari ini,” ujarnya

“Spesifikasi rincinya sedang dianalisis secara cermat oleh otoritas intelijen Korea Selatan dan AS,”ujarnya lagi.

Ternyata ada regulasi yang mengatur tentang pelepasan senjata didunia.

Pelepasan rudal balistik akan mendapatkan teguran dan sangsi dari dunia.

Tetapi pengujian rudal jelajah tidak dilarang berdasarkan sanksi PBB terhadap Pyongyang saat ini.

Baca Juga :  Megawati Soekarno Putri Dibelikan Sepatu Bata Oleh Bung Karno Saat TK

Karena rudal jelajah berbahan bakar jet dan terbang pada ketinggian rendah.

Sedangkan rudal balistik lebih canggih, serta lebih sulit dideteksi dan dicegat.

Peluncuran dilakukan ketika Korsel menjalani latihan infiltrasi.

Yang dilakukan oleh pasukan khusus selama 10 hari.

Dan berakhir hari Kamis di lepas pantai timurnya.

Disatu sisi Militer Korsel mengatakan bahwa.

Situasi keamanan yang serius dengan Korsel menjadi salah satu alasannya.

Berita Terkait

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata
Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional
Iran Menabuh Genderang Perlawanan Terhadap Israel dan Memastikan Pembalasan Tanpa Kompromi
Donald Trump Menolak Kendaraan Listrik Meskipun Sudah Mendapat Dukungan Dari Elon Musk, Isu Perubahan Iklim Hanya Berita Bohong

Berita Terkait

Kamis, 12 September 2024 - 22:54 WIB

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:38 WIB

PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 17:18 WIB

Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang

Berita Terbaru