Beras dan gula menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi keluarga.
Karena beras dan gula adalah bahan utama yang dibutuhkan metabolisme tubuh.
Tidak heran jika harga kedua bahan tersebut selalu menjadi perhatian internasional.
Indeks beras naik 21 persen tahun lalu karena pembatasan ekspor beras oleh India.
Karena tingkat kekhawatiran mengenai dampak El NiƱo terhadap produksi beras.
Termasuk Harga yang lebih tinggi bagi keluarga berpenghasilan rendah didunia.
Indeks gula tahun lalu mencapai level tertinggi sejak 2011, meningkat 26,7 persen dari 2022.
Fenomena tersebut tercipta karena kekhawatiran tentang rendahnya stok pasokan.
apalagi cuaca kering yang luar biasa merusak produksi panen di India dan Thailand.
kedua negara tersebut merupakan eksportir terbesar kedua dan ketiga di dunia.
Tetapi indeks gula membaik akhir 2023 yakni mencapai titik terendah dalam sembilan bulan.
Ditunjang oleh kuatnya pasokan bahan dari Brazil, eksportir gula terbesar internasional.
sedangkan India mengurangi porsi penggunaan dalam memproduksi etanol.
Harga daging, susu, dan minyak nabati mengalami penurunan sejak 2022 lalu.
karena minyak nabati merupakan ekspor utama dari kawasan Laut Hitam mengalami lonjakan signifikan.
Apalagi setelah Rusia menginvasi Ukraina mencapai titik terendah selama tiga tahun terakhir.
Faktor tersebut sebagai penunjang seiring dengan membaiknya pasokan global, kata FAO.
Tingkat harga bahan internasional dipeengaruhi oleh kondisi alam dan politik dunia.
Ketika jumlah kebutuhan seimbang dengan jumlah produksi mka harga akan stabil.
Tetapi jika jumlah kebutuhan lebih besar dari tingkat produkssi maka harga akan naik.