China Bereaksi Keras Terhadap Terpilihnya Lai Ching-te Sebagai Presiden Taiwan, Akankah Terjadi Perang?

- Jurnalis

Selasa, 16 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Terpilih Taiwan Lai Ching-te

Presiden Terpilih Taiwan Lai Ching-te

Pesta Demokrasi Taiwan telah melaksanakan pemilihan Presiden pada Sabtu (13/1/2024).

Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik (DPP) berhasil unggul dengan 40,1% suara.

Sekaligus berhasil menduduki posisi orang nomor satu di Negeri Formosa itu.

Pasca kemenangannya, Lai yang sebelumnya menjadi Wakil Presiden (wapres) menyatakan.

Taiwan di bawah kepemimpinannya akan “terus berdampingan dengan negara-negara demokrasi di seluruh dunia.”.

“Kami akan menyampaikan kepada negara internasional terkait demokrasi dan otoritarianisme.

kami akan berpihak penuh kepada demokrasi,” ujarnya seperti dikutip Associated Press.

Kemenangan tersebut menentukan posisi penting dalam hubungan China dan pulau itu.

Karena sampai saat ini diakui Beijing sebagai bagian integral dari kedaulatannya.

Baca Juga :  Indonesia dan Singapura Patroli Bersama di Perairan Perbatasan Kedua Negara

Dilain pihak, China menganggap Lai sebagai ancaman perdamaian di wilayah tersebut jika ia menang.

Juru bicara Kantor Urusan Taiwan di Beijing, Chen Binhua, menegaskan bahwa.

Taiwan adalah wilayah yang tidak bisa dipisahkan dari kedaulatan integral China.

Hal itu disampaikan Dalam sebuah pernyataan pers beberapa hari yang lalu.

“DPP tidak bisa dianggap untuk mewakili opini publik arus utama di pulau tersebut.

Karena Pemungutan suara tidak akan menghalangi tren reunifikasi China yang tak terelakkan,” tegasnya dikutip Al Jazeera.

“China secara tegas menentang kegiatan separatis dengan tujuan untuk ‘kemerdekaan Taiwan’ serta intervensi asing”, tambahnya.

Baca Juga :  Tips Perjalanan Internasional yang Aman dan Nyaman Agar Anda Dan Keluarga Bisa Menikmati Liburan

Taiwan terbentuk pasca pemerintahan republik di China kalah dalam perang saudara.

Mereka bersama rombongan melarikan diri ke Pulau Formosa pada tahun 1949.

Kemudian Eksistensi Taiwan selalu mendapat dukungan pihak Amerika Serikat (AS).

Yang menjadi patron negara-negara Barat dan juga dunia demokrasi.

Sedangkan Beijing selalu menegaskan bahwa pulau dengan pemerintahan sendiri itu adalah bagian integral dari kedaulatannya.

Presiden China Xi Jinping beberapa kali menyatakan bahwa keduanya harus dapat disatukan.

Karena Taiwan yang merdeka berarti perang yang tidak dapat dihindari. Ujarnya.

 

Berita Terkait

Pertarungan Kapitalisme Melawan Komunisme Menyerang Sektor Pendidikan, Ada Mahasiswa Yang Ditempeleng
Ancaman Nuklir Pakistan ke India dan Peran Amerika Serikat Dalam Perang
Israel Mendukung India Dalam Perang Melawan Pakistan, Tidak Ada Tempat Untuk Terorisme
Carney Siap Melawan Perang Tarif Presiden Donald Trump Setelah Menang Pemilihan Ketua Partai Liberal
Imperialisme Serial ke 7, Judi Imperialis Kapitalis Monoistik
IMPERIALISME Serial Keenam, IMPERIALISME Telah Memasuki Fase Historis Baru Yang Bernama Imperialisme Terstruktur
Imperialisme Serial ke 5, Perang dan Masa Depan Dunia
Imperialisme Serial keempat, Pergerakan Imperialis dan Kapitalis Dalam Rangka Meningkatkan Kekayaan

Berita Terkait

Sabtu, 24 Mei 2025 - 22:05 WIB

Pertarungan Kapitalisme Melawan Komunisme Menyerang Sektor Pendidikan, Ada Mahasiswa Yang Ditempeleng

Selasa, 13 Mei 2025 - 22:55 WIB

Ancaman Nuklir Pakistan ke India dan Peran Amerika Serikat Dalam Perang

Kamis, 8 Mei 2025 - 22:44 WIB

Israel Mendukung India Dalam Perang Melawan Pakistan, Tidak Ada Tempat Untuk Terorisme

Selasa, 29 April 2025 - 23:13 WIB

Carney Siap Melawan Perang Tarif Presiden Donald Trump Setelah Menang Pemilihan Ketua Partai Liberal

Rabu, 12 Maret 2025 - 22:39 WIB

Imperialisme Serial ke 7, Judi Imperialis Kapitalis Monoistik

Berita Terbaru

Nasionalis

Manusia Methodologis dan Bangkitnya Soekarnoisme

Sabtu, 14 Jun 2025 - 11:33 WIB