Setiap negarawan yang hebat lahir dalam keadaan yang biasa saja baik secara ekonomi dan sosial.
Namun dengan perjuangannya dia mampu memperbaiki kualitas hidup sehingga mampu menjadi tokoh masyarakat.
Katagori tokoh dalam sunia sosial berbeda beda, ada tokoh agama, pemuda olah raga dan sebagainya.
Tergantung keahlian dan keterampilan serta bidang ilmu yang dikuasai selama melakukan perjalanan hidupnya.
Bacharuddin Jusuf Habibie, atau yang dikenal dengan B.J. Habibie, merupakan seorang tokoh inspiratif Indonesia dan dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia.
Beliau Lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936 dan menunjukkan kecerdasan yang luar biasa sejak kecil.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) kemudian melanjutkan studi di Jerman.
Dia berhasil membawa nama Indonesia dengan meraih gelar Doktor Teknik dengan predikat summa cum laude.
Prestasi tersebut membuat Karir Habibie di bidang teknologi sangat cemerlang dan membuat dirinya diperhitungkan.
Setelah lulus dIa bekerja di perusahaan penerbangan ternama di Jerman serta berkontribusi dalam pengembangan pesawat canggih.
Kemampuannya sangat diakui oleh dunia sehingga kembali ke Indonesia pada tahun 1973 atas permintaan Presiden Soeharto.
Di Indonesia Habibie kemudian mendirikan beberapa perusahaan teknologi dan berperan penting dalam memajukan industri penerbangan nasional.
Bahkan dIa juga aktif dalam dunia politik dan pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi, Wakil Presiden, dan Presiden Republik Indonesia ke-3.
kisah hidup dan masa remaja B.J. Habibie
Masa Kecil dan Pendidikan B.J. Habibie Lahir pada 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan,
Dalam keluarga B.J. Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara.
Orang tuanya bernama Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo.
Sejak kecil dia berada tempat kelahirannya, di Parepare. Ketika memasuki usia 14 tahun pindah ke Bandung, Jawa Barat
Ujian hidup datang pada tahun 1950 setelah ayahnya meninggal karena penyakit jantung.
Habibie menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Gouvernments Middlebare School. Di Bandung.
Dia tamat SMA pada 1954 dan melanjutkan menempuh pendidikan di jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB).
Pencapaian luar biasa yakni Masa studi Habibie di ITB tergolong singkat, hanya enam bulan.
Karena dia melanjutkan studi teknologi penerbangan di Universitas Teknologi Delft, Belanda.
Kegiatan belajar terganggu karena imbas dari sengketa Irian Barat antara Indonesia dan Belanda.
Lalu pindah ke Universitas RWTH Aachen di Jerman Barat dengan jurusan konstruksi pesawat terbang.
Gelar tekniknya (Diplom-Ingenieur) diraih pada 1960, dan tinggal di Aachen sebagai asisten peneliti sambil menyelesaikan gelar doktornya.
Selama mengambil gelar doktor tersebut, Habibie bekerja untuk Waggenfabrik Talbot, sebuah perusahaan kereta api dan membantu merancang gerbong kereta.
Pada tahun 1965, ia menerima gelar Doktor Ingenieur (Dr. Ing.) di bidang teknik kedirgantaraan.
Sehingga tertulis nama lengkap beserta gelar Habibie adalah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult Bacharuddin Jusuf Habibie.