Biografi B.J Habibie Yang Mengharumkan Nama Indonesia Dengan Prestasi Intelektual

- Jurnalis

Sabtu, 11 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Setiap negarawan yang hebat lahir dalam keadaan yang biasa saja baik secara ekonomi dan sosial.

Namun dengan perjuangannya dia mampu memperbaiki kualitas hidup sehingga mampu menjadi tokoh masyarakat.

Katagori tokoh dalam sunia sosial berbeda beda, ada tokoh agama, pemuda olah raga dan sebagainya.

Tergantung keahlian dan keterampilan serta bidang ilmu yang dikuasai selama melakukan perjalanan hidupnya.

Bacharuddin Jusuf Habibie, atau yang dikenal dengan B.J. Habibie, merupakan seorang tokoh inspiratif Indonesia dan dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia.

Beliau Lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936 dan menunjukkan kecerdasan yang luar biasa sejak kecil.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) kemudian melanjutkan studi di Jerman.

Dia berhasil membawa nama Indonesia dengan meraih gelar Doktor Teknik dengan predikat summa cum laude.

Prestasi tersebut membuat Karir Habibie di bidang teknologi sangat cemerlang dan membuat dirinya diperhitungkan.

Setelah lulus dIa bekerja di perusahaan penerbangan ternama di Jerman serta berkontribusi dalam pengembangan pesawat canggih.

Baca Juga :  Ilmuan Stella Christie Masuk Dalam Kabinet Prabowo- Gibran, Menjadi Guru Besar di Universitas Ternama Amerika Serikat

Kemampuannya sangat diakui oleh dunia sehingga kembali ke Indonesia pada tahun 1973 atas permintaan Presiden Soeharto.

Di Indonesia Habibie kemudian mendirikan beberapa perusahaan teknologi dan berperan penting dalam memajukan industri penerbangan nasional.

Bahkan dIa juga aktif dalam dunia politik dan pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi, Wakil Presiden, dan Presiden Republik Indonesia ke-3.

kisah hidup dan masa remaja B.J. Habibie

Masa Kecil dan Pendidikan B.J. Habibie Lahir pada 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan,

Dalam keluarga B.J. Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara.

Orang tuanya bernama Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo.

Sejak kecil dia berada tempat kelahirannya, di Parepare. Ketika memasuki usia 14 tahun pindah ke Bandung, Jawa Barat

Ujian hidup datang pada tahun 1950 setelah ayahnya meninggal karena penyakit jantung.

Habibie menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Gouvernments Middlebare School. Di Bandung.

Baca Juga :  Ekspor Ikan Tuna Mencapai Puluhan Triliun Rupiah Setiap Tahunnya, Berikut Penjelasan Kementerian Kelautan dan Perikanan

Dia tamat SMA pada 1954 dan melanjutkan menempuh pendidikan di jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB).

Pencapaian luar biasa yakni Masa studi Habibie di ITB tergolong singkat, hanya enam bulan.

Karena dia melanjutkan studi teknologi penerbangan di Universitas Teknologi Delft, Belanda.

Kegiatan belajar terganggu karena imbas dari sengketa Irian Barat antara Indonesia dan Belanda.

Lalu pindah ke Universitas RWTH Aachen di Jerman Barat dengan jurusan konstruksi pesawat terbang.

Gelar tekniknya (Diplom-Ingenieur) diraih pada 1960, dan tinggal di Aachen sebagai asisten peneliti sambil menyelesaikan gelar doktornya.

Selama mengambil gelar doktor tersebut, Habibie bekerja untuk Waggenfabrik Talbot, sebuah perusahaan kereta api dan membantu merancang gerbong kereta.

Pada tahun 1965, ia menerima gelar Doktor Ingenieur (Dr. Ing.) di bidang teknik kedirgantaraan.

Sehingga tertulis nama lengkap beserta gelar Habibie adalah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult Bacharuddin Jusuf Habibie.

Berita Terkait

Apakah Sang Jenderal Akan Merubah Sistem Di  Negeriku Yang Esensinya Masih Belum Berubah ???
Kembalikan Mandat Republik Kepada Publik
Kesejahteraan Sosial dan Beberapa Aspek Utama Dari Kosmopolitanisme
MONAS Adalah Simbol Nasionalisme Indonesia Yang Memiliki Nilai Fundamental
Eksistensi Yang Beresensi Serial Kedua, Manusia Konkret Berada Pada Posisi Trans Dunia
Kesadaran Dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara, Tragedi Pasca Reformasi Yang Melahirkan Sistem Liberalisme
Yayasan Suara Petani Indonesia Mendesak Pemerintah dan Universitas Agar Menemukan Teknologi Pertanian Demi Peningkatan Ekonomi Bangsa
Bupati Setyo Wahono Harus Menjadi Garda Terdepan Pemberantas Mafia Pupuk Di Kabupaten Bojonegoro Demi Kesejahteraan Petani  

Berita Terkait

Senin, 24 Maret 2025 - 13:41 WIB

Apakah Sang Jenderal Akan Merubah Sistem Di  Negeriku Yang Esensinya Masih Belum Berubah ???

Minggu, 23 Maret 2025 - 22:26 WIB

Kembalikan Mandat Republik Kepada Publik

Selasa, 18 Maret 2025 - 23:22 WIB

Kesejahteraan Sosial dan Beberapa Aspek Utama Dari Kosmopolitanisme

Minggu, 16 Maret 2025 - 23:16 WIB

MONAS Adalah Simbol Nasionalisme Indonesia Yang Memiliki Nilai Fundamental

Sabtu, 15 Maret 2025 - 22:31 WIB

Eksistensi Yang Beresensi Serial Kedua, Manusia Konkret Berada Pada Posisi Trans Dunia

Berita Terbaru