Indonesia memiliki wakil Presiden lebih banyak dari pada Presiden terpilih.
Mulai pertama kali merdeka, terdapat 13 wakil Presiden yang menjabat di Indonesia.
Ada banyak faktor yang menyebabkan presiden memilih wakil presiden untuk mendampingi.
Mulai dari ekonomi, politik, sosial dan unsur lain yang mendukung keputusan tersebut.
Mohammad Hatta atau lebih dikenal Bung Hatta merupakan wapres pertama Indonesia.
hal ini tertulis Berdasarkan data dari laman wapresri.go.id.
Bung Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 12 Agustus 1902 ini menjadi wakil Presiden.
Ketika mendampingi Soekarno pasca kemerdekaan mulai tahun 1945 hingga 1956.
Pada masa kepemimpinan Soeharto ada enam tokoh yang bergantian menjadi Wapres.
Mereka adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada 1973-1978.
Kemudian Adam Malik (1978-1983), Umar Wirahadikusumah (1983-1988).
Sudharmono (1988–1993), Try Sutrisno (1993-1998), dan Bacharuddin Jusuf Habibie (14 Maret 1998–21 Mei 1998).
Habibie menjadi wakil Presiden yang paling beruntung dari pada yang lainnya.
Karena pria kelahiran Parepare, 25 Juni 1936 dilantik menjadi presiden ke-3 RI.
Menggantikan Soeharto yang mundur karena demonstrasi dan kerusuhan yang terjadi pada Mei 1998.
“Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturan dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa,” demikian BJ Habibie membacakan sumpah jabatan Presiden pada tanggal 21 Mei 1998 di Istana.
Pasca pemilu era Reformasi dilaksanakan, KH Abdurrahman Wahid menjadi presiden RI ke – 4.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang akrab disapa Gus Dur ini dipilih dalam Sidang Umum MPR pada 1999.
Kemudian Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri terpilih menjadi wapres ke-8 RI.
Tidak stabilnya situasi politik yang terjadi membuat Gus Dur harus meninggalkan kursi RI 1.
Digantikan wakil presiden saat itu yakni Megawati Soekarno Putri pada 23 Juli 2001.
Megawati lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947 kemudian menjadi presiden RI.
Tepatnya setelah MPR RI menggelar Sidang Istimewa MPR pada 23 Juli 2001.
Sidang Istimewa MPR digelar untuk menyikapi langkah Presiden Gus Dur yang mengeluarkan Maklumat Presiden RI.
Ada empat poin Maklumat yang dibuat yaitu berisi tentang pembekuan MPR/DPR dan Partai Golkar.
MPR yang waktu itu dipimpin M Amien Rais pun bereaksi atas keluarnya Maklumat tersebut.
MPR bersidang, kemudian memberhentikan Gus Dur melalui Ketetapan MPR RI Nomor II/MPR/2001.
Beberapa jam setelah keputusan, MPR mengangkat Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden ke-5.
“Mulai jam ini, detik ini, bangsa Indonesia memiliki presiden baru, yaitu Presiden Megawati Soekarnoputri.” ujar Amien Rais yang juga dikenal sebagai Tokoh Reformasi.
Wapres kemudian diisi oleh politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz.
Pada 26 Juli 2001. Megawati dan Hamzah Haz menjadi presiden dan wapres hingga 2004.
Dalam Pemilu 2004 dilaksanakan pemilihan langsung presiden dan wapres oleh rakyat.
Muhammad Jusuf Kalla atau yang akrab disapa JK, terpilih menjadi wapres ke-10 RI.
JK lahir di Watampone, 15 Mei 1942 ini mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga 2009.
Ketika momentum Pemilu 2009, Boediono digandeng petahana, SBY.
Pasangan SBY-Boediono menang satu putaran atas Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan duet JK-Wiranto.
Boediono adalah mantan gubernur Bank Indonesia (BI) dan tercatat dalam sejarah menjadi wapres ke-11.
Lima tahun kemudian, JK digandeng Joko Widodo (Jokowi). Duet Jokowi-JK menang dalam Pilpres 2014.
Waktu itu bersaing dengan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
JK merupakan wapres ke-10 dan kembali ke kursi orang nomor 2 RI dan menjadi wapres ke-12.
Pada Pilpres 2019, Jokowi menggandeng tokoh agama KH Ma’ruf Amin sebagai wakil.
Menang atas Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Ma’ruf Amin pun menjadi wapres ke-13 RI.
Sumber Berita : wapres.go.id