Tumbangnya Partai PPP Pada Pemilu 2024 dan Sejarah Didirikannya di Indonesia

- Jurnalis

Sabtu, 23 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto ibadah Haji dokumentasi Kemenag

foto ibadah Haji dokumentasi Kemenag

Peristiwa politik seringkali memberikan kejutan yang tidak pernah diduga sebelumnya oleh siapapun.

Tidak hanya bagi para politisi saja namun lembaga politik juga rentan dengan ketidakpastian tersebut padahal secara logika usianya sudah lama dan memiliki banyak basis dari daerah sampai nasional.

Fenomena ini terjadi di Indonesia pada pemilihan umum tahun 2024 dimana Partai yang memiliki usia matang justru tidak lolos dan tidak memiliki kursi di DPR RI.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak lolos ke Senayan karena tidak memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4%.

Pada pemilihan umum 2024 Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), PPP dengan memperoleh suara 5.878.777 atau 3,873%.

Peristiwa ini akan menjadi ironi dan kenyataan yang sangat pahit bagi partai berlambang Ka’bah tersebut setelah beberapa tahun menghiasi pertarungan politik di Indonesia.

Karena jika disandingkan dengan partai-partai lain, PPP sudah jauh lebih lama berkecimpung di dunia politik Indonesia.

Jika dilihat dari faktor sejarah PPP merupakan partai yang dibentuk pada masa Orde Baru sebagai bagian kebijakan fusi partai.

Diketahui bersama bahwa Fusi partai adalah ide Presiden Soeharto yang bertujuan untuk merampingkan partai-partai yang punya satu ideologis serupa.

Partai PPP berdiri pada tanggal 5 Januari 1973 yang merupakan hasil Fusi atau gabungan dari empat partai berbasis Islam yakni Partai Nahdhatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam Perti.

Partai ini dipelopori oleh KH Idham Chalid (Ketua Umum PB NU), H.Mohammad Syafaat Mintaredja (Ketua Umum Parmusi), SH, Haji Anwar Tjokroaminoto ( Ketua Umum PSII), Haji Rusli Halil (Ketua Umum Perti), dan Haji Mayskur (Ketua Kelompok Persatuan Pembangunan di DPR).

Bersatunya partai-partai besar berbasis Islam tersebut membuat PPP memproklamirkan diri sebagai “Rumah Besar Umat Islam”.

Sejak pertama kali berkuasa Presiden Soeharto memang tidak menghendaki berdirinya banyak partai di Indonesia.

Sikap politik tersebut terinspirasi dari era demokrasi terpimpin masa Soekarno ketika keberadaan banyak partai terbukti tidak efektif.

Pada masa itu banyak partai-partai yang saling menjatuhkan satu sama lain dan menyebabkan stabilitas politik terganggu sehingga kebijakan negara tak terwujud.

Tidak heran jika Soeharto tidak mau masalah itu terjadi ketika dia berkuasa sehingga melahirkan ide fusi atau penyederhanaan partai.

Baca Juga :  Redaksi Marhaenis : Pendidikan Politik Harus Segera Dilaksanakan Untuk Mencegah Fundamentalis Milenial

Berita Terkait

Teroris Tertangkap di Bekasi Dengan Beberapa Barang Bukti, Berikut Pernyataan Densus 88 Antiteror
Tiba di Istana Paus Fransiskus Disambut Langsung Oleh Presiden Jokowi, Anak-Anak Berpakaian Adat Yang Membawa Bendera Merah Putih dan bendera Vatikan
Upacara Peringatan Hari Lahir Kejaksaan Pertama Kali di Indonesia, Berikut Pidato Jaksa Agung ST Burhanuddin
Garda Bangsa PKB Siap Membasmi Muktamar Tandingan Meskipun Memiliki Resiko Tinggi
Polri Optimis Bisa Menjaga Keamanan Konferensi Tingkat Tinggi Indonesia-Africa Forum ke 2 di Bali
Anak Presiden Indonesia Maju Dalam Pilkada Jawa Barat Setelah Mendapat Dukungan PKS dan Nasdem
134 Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Pusat Pertamina Selamat Dari Kebakaran Dan Dievakuasi ke Tempat Aman
Aksi Mengawal MK Sempat Mengalami Kericuhan dan Membakar Mobil Polisi, Masyarakat Ikut Memadamkan

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 19:45 WIB

Teroris Tertangkap di Bekasi Dengan Beberapa Barang Bukti, Berikut Pernyataan Densus 88 Antiteror

Rabu, 4 September 2024 - 19:44 WIB

Tiba di Istana Paus Fransiskus Disambut Langsung Oleh Presiden Jokowi, Anak-Anak Berpakaian Adat Yang Membawa Bendera Merah Putih dan bendera Vatikan

Selasa, 3 September 2024 - 14:15 WIB

Upacara Peringatan Hari Lahir Kejaksaan Pertama Kali di Indonesia, Berikut Pidato Jaksa Agung ST Burhanuddin

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 19:17 WIB

Garda Bangsa PKB Siap Membasmi Muktamar Tandingan Meskipun Memiliki Resiko Tinggi

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:50 WIB

Polri Optimis Bisa Menjaga Keamanan Konferensi Tingkat Tinggi Indonesia-Africa Forum ke 2 di Bali

Berita Terbaru