Warisan budaya di Indonesia sudah ada sejak puluhan atau ratusan tahun yang lalu.
Sebagai generasi bangsa wajib melestarikan peninggalan budaya tersebut.
Agar tetap lestari dan bisa dijaga oleh generasi bangsa selanjutnya.
Berdasarkan data Kemendikbud November 2022 terdapat 11.622 warisan budaya tanah air.
Sedangkan sebanyak 1.728 diantaranya merupakan warisan budaya tak benda.
Di Sulawesi khususnya Sulawesi Selatan (Sulsel) juga memiliki kebudayaan menarik.
Salah satunya yaitu bentuk rumah adat Sulawesi Selatan yang berjumlah tujuh jenis.
Rumah adat ini menggambarkan nilai budaya masyarakat di Sulawesi Selatan.
Selain itu juga terdapat beberapa kearifan lokal yang ada secara turun temurun.
Berikut tradisi dari Sulawesi Selatan Dirangkum dari berbagai sumber.
1. Ma’nene
Ma`ne merupakan tradisi unik di wilayah Toraja.
Dianggap sebagai salah satu ritual yang banyak dikenal dikalangan wisatawan.
Karena tradisi ini hanya dilakukan selama tiga tahun sekali.
Ma’nene, adalah tradisi dimana jenazah yang sudah dikubur diambil kembali.
Tujuannya yaitu untuk dibersihkan dan diganti pakaiannya.
Jenazah diberikan pakaian rapih dan formal seperti manusia yang masih hidup.
Jenazah laki-laki memakai jas sedangkan jenazah perempuan mengenakan gaun.
Tradisi ini juga mengajarkan betapa pentingnya mendoakan keluarga yang sudah meninggal.
2. Tradisi Adu Betis
Sumber pendapatan Indonesia salah satunya yakni dari sektor pertanian.
Sehingga masyarakat berbagai daerah memiliki tradisi untuk mensyukuri musim panen.
Begitu juga di Sulsel yaitu di Dusun Paroto, Desa Sanaeko, Barebbo, Bone.
Tradisi Adu Betis juga dilakukan di daerah Toraja dan dinamakan sisemba.
Aksi tradisi ini diperagakan oleh para pemuda yang saling mengadu betis mereka.
3. Rambu Solo
Rambu solo merupakan tradisi unik Indonesia yang paling terkenal.
Tradisi ini merupakan upacara pemakaman adat di Tana Toraja.
Dilakukan sebagai bentuk penghormatan orang yang sudah meninggal.
Orang yang meninggal dunia akan dianggap benar-benar meninggal setelah melakukan prosesi upacara Rambu Solo.
4. Sigajang Laleng Lipa
Tradisi sigajang laleng lipa merupakan yang paling ekstrim dan mengerikan.
Arti nama tersebut yakni ‘saling tikam di dalam sarung’, tradisi ini sering memakan korban jiwa.
Biasanya tradisi ini dilakukan untuk menyelesaikan masalah jika musyawarah tidak sepakat.
5. Mappalili
Pendeta Bugis Kuno dikenal masyarakat dengan sebutan bissu.
Dia ritual Mappalili sebagai langkah mengawali musim tanam padi di sawah.
Ritual ini di lakukan komunitas bissu di wilayah Kabupaten Bone, Pangkap, Soppeng, dan Wajo.