Tokoh Pendidikan Indonesia Sejak Masa Penjajahan Dan Menjadi Pahlawan Nasional

- Jurnalis

Kamis, 2 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Untuk membangun sebuah bangsa maka kunci utama yakni memajukan sektor pendidikan.

Karena dengan pendidikan kita dapat mengetahui banyak hal yang terjadi dan dampak yang ditimbulkan.

Setiap generasi bangsa diwajibkan oleh Negara untuk menempuh pendidikan dengan harapan memiliki masa depan cemerlang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setiap tanggal 2 Mei Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas.

Latar belakang dari tanggal Peringatan ini karena bertepatan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara.

Sebelum kemerdekaan setidaknya ada lima tokoh penting pendidikan selain Ki Hajar Dewantara.

Penetapan Hardiknas tercantum dalam surat Keputusan Presiden RI Nomor 305 1959 atau ketika Indonesia baru merdeka.

Peringatan Hardiknas ini bertujuan sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap pendidikan di Indonesia.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut tokoh penting pendidikan di Indonesia.

1. Ki Hajar Dewantara

Raden Mas Soewardi Soejaningrat atau Ki Hadjar Dewantara dikenal Bapak Pendidikan Indonesia.

Ia lahir pada 2 Mei 1889 di Pakualaman dan memiliki keprihatinan yang tinggi terhadap kondisi bansa waktu itu.

Selain itu dIa terkenal memiliki keberanian menentang kebijakan pemerintah Hindia Belanda pada masa tersebut.

Sikap progresif revolusionernya membuat dia diasingkan ke Pulang Bangka, kemudian ke Belanda.

Selama masa pengasingan tersebut dia justru bisa lebih fokus menangani permasalahan pendidikan.

Baca Juga :  Pertamina akan Mengakuisisi Blok Migas Luar Negeri Demi Ketahanan Energi Nasional

Setelah pulang ke Indonesia, Ki Hadjar mendirikan sebuah Perguruan Nasional Taman Siswa (National Onderwijs Institut Taman Siswa) pada 3 Juli 1992 bersama teman-temannya.

2. R.A. Kartini

Raden Adjeng Kartini Djojo Adhiningrat atau RA Kartini merupakan tokoh penting pendidikan Indonesia.

Kartini lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879 dan dibesarkan oleh keluarga berlatarbelakang bangsawan.

Ayahnya RM Sosroningrat merupakan tokoh terkanal dan seorang guru agama di Jepara.

Kartini memperoleh pendidikan di ELS (Europa Lagre School) setingkat SD hingga usia 12 tahun.

Sejarah mencatat Kartini karena dengan gagah berani memperjuangkan hak-hak perempuan.

Dia melakukan berbagai upaya agar perempuan mendapatkan kesetaraan baik dalam pendidikan atau lainnya.

Hingga saat ini Kartini berperan besar dalam emansipasi di Indonesia dan diteruskan oleh aktivis perempuan.

3. Ahmad Dahlan

Generasi bangsa saat ini mengenal Ahmad Dahlan sebagai pendiri organisasi Muhammadiyah.

Tokoh revolusioner tersebut lahir pada 1 Agustus 1868 di Yogyakarta dan sadar akan pentingnya pendidikan.

Tujuan Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah yakni ingin menciptakan pembaharuan Islam terutama dalam bidang pendidikan.

dia kurang setuju dengan sistem pendidikan kolonialisme mengajak anak bangsa ke arah westernisasi dan sekularisme.

Baca Juga :  KIP Kuliah menjadi Peluang Bagi Generasi Bangsa Untuk Melanjutkan Pendidikan di Perguruan Tinggi

Menurut penilaiannya pendidikan Islam seharusnya dapat membentuk kepribadian yang berbudi pekerti luhur.

Serta alim dalam agama, dan memiliki pengetahuan luas tentang masalah keduniaan dan segala isinya.

4. Dewi Sartika

Dewi Sartika adalah salah satu tokoh pahlawan nasional wanita di Indonesia.

Lahir di Cicalengka, Jawa Barat. Dewi Sartika konsisten memperjuangkan hak-hak perempuan terutama dalam sektor pendidikan.

Sejak dahulu perempuan revolusioner ini sangat berkomitmen memajukan pendidikan Indonesia.

Terbukti dengan berhasil mendirikan Sekolah Istri pada 1904 untuk perempuan yang ingin menempuh pendidikan.

Siswa perempuan diajarkan berbagai hal mulai dari menjahit, memasak, agama, menyulam, merenda, dan mengasuh bayi.

5. Soetomo

Tidak banyak yang tahu Soetomo atau nama aslinya Soebroto adalah salah satu tokoh pendiri organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908.

Dia lahir pada 30 Juli 1888 di Desa Ngepeh, Jawa Timur dan belajar di sekolah pendidikan dokter Hindia School tot Opleding van Indische Artsen (STOVIA).

Dia berjuang dalam pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki pendidikan dan pengajaran.

Pada zaman penjajahan kebijakan pendidikan sangat dibatasi oleh pemerintah Kolonial Belanda.

Didirikannya organisasi Boedi Oetomo ini diharapkan dapat meningkatkan pendidikan masyarakat Indonesia, khususnya para pemuda.

 

Berita Terkait

KPK Memantau Penerimaan Siswa Baru 2024, Mengajak Semua Pihak Untuk Melakukan Pengawasan
UNEJ Memberikan Dua Opsi Pengembalian UKT Bagi Mahasiswa Yang Sudah Membayar
Potret Cerita Kurikulum Merdeka Diperpanjang Tanpa Mengubah Substansi Acara
Pahlawan Pendidikan Menukar Kebebasan Hidup Dengan Pendidikan, Pengasingan Hanya Menjadi Jarak Namun Tidak Menghambat Perlawanan
UKT Mahal Mahasiswa Turun Jalan Direspon OLeh Kementerian Pendidikan Melalui DPR
Rancangan Undang-Undang Pendidikan Kedokteran Bertujuan merevisi UU existing, UU Nomor 20 Tahun 2013
Komisi X DPR RI Berinisiatif Membentuk Panitia Kerja (Panja) Biaya Pendidikan
Profil Romo Franz Magnis Suseno Datang ke Indonesia Untuk Belajar Etika dan Teologi Jawa

Berita Terkait

Minggu, 23 Juni 2024 - 13:46 WIB

KPK Memantau Penerimaan Siswa Baru 2024, Mengajak Semua Pihak Untuk Melakukan Pengawasan

Rabu, 5 Juni 2024 - 12:45 WIB

UNEJ Memberikan Dua Opsi Pengembalian UKT Bagi Mahasiswa Yang Sudah Membayar

Jumat, 24 Mei 2024 - 18:15 WIB

Potret Cerita Kurikulum Merdeka Diperpanjang Tanpa Mengubah Substansi Acara

Jumat, 24 Mei 2024 - 18:10 WIB

Pahlawan Pendidikan Menukar Kebebasan Hidup Dengan Pendidikan, Pengasingan Hanya Menjadi Jarak Namun Tidak Menghambat Perlawanan

Selasa, 21 Mei 2024 - 16:45 WIB

UKT Mahal Mahasiswa Turun Jalan Direspon OLeh Kementerian Pendidikan Melalui DPR

Berita Terbaru