Masyarakat Iran Berduka karena salah satu tokoh Negara tersebut menjadi korban serangan yang dilancarkan oleh Israel.
Banyak tayangan Video yang disiarkan di TV pemerintah Iran memperlihatkan asap dari puing-puing bangunan yang telah rata seluruhnya.
Mobil-mobil di sekitar lokasi kejadian banyak yang rusak karena batu yang berjatuhan serta nampak sebuah bendera Iran digantung di tiang di atas serpihan.
Israel melancarkan serangan bertubi tubi kepada pemimpin militer Iran dan Suriah di Lebanon dan Suriah sejak sebelum terjadinya konflik di Gaza.
Namun menurut pihak Iran peristiwa yang terjadi kemarin adalah salah satu serangan yang paling berani sepanjang ketegangan berlangsung.
Menewaskan Tokoh Militer Berpengaruh Iran
Serangan Senin sore itu menewaskan beberapa tokoh penting yang memiliki peran vital terhadap keputusan strategis Iran.
Dalam kepemimpinan militer Iran, Zahedi memimpin unit-unit pasukan al-Quds – sayap paramiliter dan intelijen asing rahasia Garda Revolusi – di Lebanon dan Suriah.
Dia juga merupakan tokoh penting terkait hubungan Teheran dengan Hizbullah dan presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Sejak tahun 2010 Zahedi dikenakan sanksi oleh AS karena berperan menjadi jantung pasokan rudal buatan Iran ke Hizbullah.
Pada tahun 2019 ia pernah menjadi panglima angkatan udara dan darat Iran, serta berperan dalam menumpas protes di Iran.
Pada kesempatan yang sama Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad, mengunjungi lokasi serangan.
Faisal bersumpah bahwa pasukan Israel tidak akan dapat merusak hubungan antara Iran dan Suriah.
Jumat lalu, serangan Israel di Suriah menewaskan 53 orang, termasuk 38 tentara dan tujuh anggota Hizbullah.
Berdasarkan laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia itu merupakan jumlah tertinggi korban tentara Suriah dalam serangan Israel.
Terhitung sejak perang Israel-Hamas dimulai pada bulan Oktober, ujar pengamat tersebut.
Beberapa pihak menganggap serangan itu sebagai respons terhadap pesawat tak berawak, yang sepertinya diluncurkan dari Irak.
Kemudian menghantam sebuah bangunan di pangkalan angkatan laut di kota Eilat, paling selatan Israel, pada Senin pagi.
Disatu sisi Zahedi merupakan orang yang sudah lama masuk dalam daftar pembunuhan Israel.
Namun Israel seperti biasanya tidak mengomentari serangan pembunuhan yang dilakukannya.
Tetapi media Iran tidak bisa menyembunyikan informasi hilangnya tokoh senior tersebut dalam pemberitaan.
Perlu diketahui bahwa pada tahun lalu, Israel sudah membunuh Sayed Reza Musawi, kepala logistik IGRC di Levant.