Tokoh Militer Iran Tewas Dalam Serangan Israel, Pernah Mendapat Sanksi Dari Amerika Serikat Sejak Tanun 2010

- Jurnalis

Selasa, 2 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pesawat f 22 raptor Khusu untuk menyerang sasaran

Pesawat f 22 raptor Khusu untuk menyerang sasaran

Masyarakat Iran Berduka karena salah satu tokoh Negara tersebut menjadi korban serangan yang dilancarkan oleh Israel.

Banyak tayangan Video yang disiarkan di TV pemerintah Iran memperlihatkan asap dari puing-puing bangunan yang telah rata seluruhnya.

Mobil-mobil di sekitar lokasi kejadian banyak yang rusak karena batu yang berjatuhan serta nampak sebuah bendera Iran digantung di tiang di atas serpihan.

Israel melancarkan serangan bertubi tubi kepada pemimpin militer Iran dan Suriah di Lebanon dan Suriah sejak sebelum terjadinya konflik di Gaza.

Baca Juga :  Rapat Presiden dan Gubernur Seluruh Indonesia di Istana Garuda IKN Membahas Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah

Namun menurut pihak Iran peristiwa yang terjadi kemarin adalah salah satu serangan yang paling berani sepanjang ketegangan berlangsung.

Menewaskan Tokoh Militer Berpengaruh Iran

Serangan Senin sore itu menewaskan beberapa tokoh penting yang memiliki peran vital terhadap keputusan strategis Iran.

Dalam kepemimpinan militer Iran, Zahedi memimpin unit-unit pasukan al-Quds – sayap paramiliter dan intelijen asing rahasia Garda Revolusi – di Lebanon dan Suriah.

Baca Juga :  Syarat Partai Politik Mencabut Dukungan Terhadap Bakal Calon Kepala Daerah 2024, Untuk Meminimalisir Kotak Kosong

Dia juga merupakan tokoh penting terkait hubungan Teheran dengan Hizbullah dan presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Sejak tahun 2010 Zahedi dikenakan sanksi oleh AS karena berperan menjadi jantung pasokan rudal buatan Iran ke Hizbullah.

Pada tahun 2019 ia pernah menjadi panglima angkatan udara dan darat Iran, serta berperan dalam menumpas protes di Iran.

Berita Terkait

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional
Iran Menabuh Genderang Perlawanan Terhadap Israel dan Memastikan Pembalasan Tanpa Kompromi
Donald Trump Menolak Kendaraan Listrik Meskipun Sudah Mendapat Dukungan Dari Elon Musk, Isu Perubahan Iklim Hanya Berita Bohong
Prabowo Meminta Putin Untuk Menambah Penerbangan Langsung Dari Rusia ke Bali

Berita Terkait

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:38 WIB

PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 17:18 WIB

Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang

Senin, 19 Agustus 2024 - 10:46 WIB

Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional

Berita Terbaru