Bom yang menyerang Iran Rabu 3/1/2024 dianggap sebagai ancaman terorisme.
Dengan korban sebanyak 103 orang tewas dan 211 mengalami luka, Kamis (4/1/2024).
Dua ledakan yang hanya berjarak 20 menit tersebut dilakukan oleh profesional.
Bertepatann dengan berkumpulnya warga di kota Kerman, tenggara Iran, tempat Soleimani dimakamkan.
Presiden Iran Ebrahim Raisi menilai ledakan itu sebagai “kejahatan keji dan tidak manusiawi”.
Bahkan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Khamenei dengan tegas bersumpah.
Akan mencari tahu dan membalas dendam atas dua pemboman berdarah di Iran.
“Penjahat yang kejam… harus tahu bahwa mereka akan ditindak tegas mulai sekarang,” ucap Khamaei dikutip Reuters.
“Tidak diragukan lagi akan ada tanggapan yang keras,” ujarnya.
Sedangkan Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi.
Bahwa negara mereka akan berusaha menggunakan semua cara internasional.
Dalam rangka mengidentifikasi dan mengadili pihak pihak yang terlibat dalam serangan.
Tidak hanya bagi pelaku tetapi Ini pun termasuk para pendukungnya.
Rusia, Turki, dan beberapa negara lain mengutuk serangan yang brutal tersebut.
Sekjen PBB menyampaikan agar mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban.
Peristiwa ini menjadikannya serangan paling mematikan dalam sejarah Republik Islam itu.
Di masa lalu, Iran menyalahkan Israel atas serangan terhadap individu atau tempat perbatasan.
Meskipun dalam kenyataannya klaim tersebut tidak dikonfirmasi atau ditolak oleh Israel.
Semoga kondisi semua negara dunia semakin terkendali dan damai sentosa tanpa konflik.
Karena setiap mahluk yang bernyawa memiliki hak untuk mendapatkan kasih sayang.
Dan diperlakukan adil tanpa harus merasakan ketakutan dalam perjalanan hidupnya.
Sumber Berita : Reuters