SpoGomi World Cup 2023, Lomba Kebersihan Lingkungan di Jepang Diikuti Banyak Negara

- Jurnalis

Sabtu, 25 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dokumentasi peserta SPOGOMI World Cup

Dokumentasi peserta SPOGOMI World Cup

Kebersihan lingkungan merupakan tanggungjawab semua masyarakat didunia.

Sampah merupakan faktor utama yang membuat lingkungan menjadi kotor.

Beraneka jenis sampah mulai dari yang organik sampai anorganik harus diatasi.

Bagi para pencinta lingkungan dan ingin mengharumkan nama Bangsa dan Negara.

Bisa mengikuti kompetisi olahraga internasional yaitu “SpoGomi World Cup”.

Menurut penjelasan penggagas kejuaraan yakni Kenichi Mamitsuki, dari Nippon Foundation.

Olahraga ini mulai diperkenalkan pada tahun 2008, dan kini populer di Negara Jepang.

SpoGomi sendiri merupakan kepanjangan dari “sport” atau olahraga dan “gomi” atau sampah.

“Awalnya, orang-orang tidak mengerti dan mereka berpikir saya bercanda.

Bahkan banyak yang mengolok-olok kegiatan dengan berkontribusi pada masyarakat ini.

Tapi kemudian mereka mulai tertarik dan melakukannya dalam aktivitas.

Anak-anak mereka juga mulai belajar memilah sampah di rumah masing masing.

Saya mendengar cerita-cerita bagus ini dan membuat saya berpikir bahwa saya harus terus melakukannya,” jelasnya.

Baca Juga :  Peran Besar Indonesia Dalam Menciptakan Perdamaian Dunia, Ukraine Peace Forum Menjadi Tantangan Selanjutnya

Mamitsuki dan kawannya akhirnya memutuskan untuk serius menyelenggarakan SpoGomi.

Sepanjang tahun ini saja sudah 230 kontes dilaksanakan di berbagai penjuru Jepang.

Akhirnya mereka memutuskan untuk menyelenggarakannya pada tingkat global di Tokyo.

Sebanyak 21 tim yang terlibat dalam kejuaraan dunia perdana SpoGomi.

Tim Inggris, “The North Will Rise Again”, mengalahkan trio tuan rumah Jepang di posisi kedua dengan memperoleh 9.046,1 poin.

Setelah mengumpulkan 57,27 kilogram sampa di Tokyo, Jepang 22 November 2023

Yang menarik, acara ini diselenggarakan di kawasan Shibuya dan Omotesando yang terkenal bersih,

Sehingga mengumpulkan sampah merupakan kegiatan yang sangat sulit dilakukan.

Tim yang terdiri dari tiga orang dari negara-negara seperti Australia dan Brazil.

Mengelilingi kedua kawasan tersebut selama 90 menit dalam dua sesi.

Baca Juga :  Dunia Kaget Setelah Mengetahui Nilai Tukar Yen Terendah Selama 34 Tahun Terakhir

Untuk mencari sampah kemudian memilah ke dalam kategori yang sesuai.

salah satu anggota tim Inggris Jonathan Winship, berharap olahraga ini menyebar karena bermanfaat bagi lingkungan.

“Saya berharap ini akan menjadi sangat populer. Saya kira ada banyak potensi untuk itu. Sangat menyenangkan, ini sangat menguras tenaga. Tubuh kami pasti akan nyeri-nyeri besok. Jadi ini benar-benar terasa seperti olahraga yang pantas,” kata Winship.

Tidak sembarang orang bisa ikut kejuaraan bersih sampah tingkat dunia ini.

Setiap tim harus menjadi perwakilan sebuah negara dan memenangkan kompetisi serupa di tingkat nasional.

Sehingga dikenal sebagai pejuang lingkungan yang semangat dan gigih.

Kejuraan dunia kedua SpoGomi menurut rencana akan diselenggarakan lagi tahun 2025.

Mamitsuki dari Nippon Foundation berharap, sebelum 2030, sedikitnya 50 negara telah menyelenggarakan olahraga mengumpulkan sampah ini

 

Sumber Berita : VOA

Berita Terkait

Donald Trump Menang Pemilu Amerika Serikat 2024 Karena Mendapat Dukungan Suara Dari Mayoritas Muslim, Berikut Alasannya
Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris
Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata
Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional

Berita Terkait

Kamis, 7 November 2024 - 15:51 WIB

Donald Trump Menang Pemilu Amerika Serikat 2024 Karena Mendapat Dukungan Suara Dari Mayoritas Muslim, Berikut Alasannya

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:50 WIB

Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris

Kamis, 12 September 2024 - 22:54 WIB

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Berita Terbaru