Pencapaian kepemimpinan dari seorang pejabat selalu menjadi perhatian dari masyarakat.
Karena seandainya dinilai buruk dalam memimpin maka dia akan kesulitan jika ingin mencalonkan lagi.
Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Gita Sabharwal bertemu di Kota Surabaya.
Pertemuan itu dalam rangka mendiskusikan pembangunan berkelanjutan di Jawa Timur.
Dalam keterangan resminya yang diterima pada hari Sabtu, Khofifah menyatakan bahwa.
Dia mengapresiasi dan berterima kasih kepada PBB yang memberikan perhatian pada Jawa Timur.
“Kami berterima kasih pada ibu Gita Sabharwal beserta rombongan yang berkenan datang ke Jawa Timur.
Ini sebuah kehormatan karena beliau memperhatikan kerja-kerja yang kami lakukan di Jawa Timur.
Khususnya pada bidang Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Khofifah.
Khofifah juga menegaskan bahwa pembahasan dalam pertemuan ini cukup rinci dan mendalam.
Salah satunya program inisiatif yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur lima tahun belakangan.
Program itu dinilai PBB telah relevan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
“Sesuai yang disampaikan oleh beliau bahwa ada beberapa program pembangunan Jatim yang dinilai telah sesuai dengan target pencapaian SDG’s.
Meliputi Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, kemudian Pendidikan Berkualitas.
Serta Kesetaraan Gender dan Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat,” ujar Khofifah.
Beberapa tokoh dari PBB juga turut hadir diantaranya Hosianna Anggreni selaku UNWOMEN Program Analyst, kemudian Regina Noya selaku IOM Head of Office in Surabaya.
Muhammad Afrianto Kurniawan selaku perwakilan UNICEF – OIC Surabaya, kemudian Wahyu Kurniawan selaku UNDP Provincial Assistant SMILE Project East Java Province dan juga Martina selaku Vaccination Technical Officer Surabaya.
Sementara itu, Gita Sabharwal mengaku tertarik untuk menggali kiprah Khofifah.
Ketika melakukan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender dalam perannya sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU.
“Saya masih relatif baru di Indonesia, kami baru menjabat di Indonesia pada April 2024.
Sehingga kami ingin belajar dan bertemu para pemimpin terkemuka yang memberikan kontribusi signifikan kepada masyarakat.
Khususnya di bidang yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.