Ibu Kota Negara menjadi perbincangan yang serius dalam momentum pemilihan umum.
Hal ini seiring dengan Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) RI dari Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan.
Oleh sebab itu semua langkah percepatan Ibu Kota Negara serius dilakukan pemerintah.
Sedangkan Jakarta djadikan Provinsi kawasan aglomerasi pasca melepas kedudukannya sebagai daerah khusus ibukota.
Hal ini termuat dalam draf Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta disepakati oleh anggota dewan sebagai RUU usul inisiatif DPR.
Kawasan aglomerasi didefinisikan sebagai kawasan perkotaan dalam konteks perencanaan wilayah yang menyatukan pengelolaan beberapa daerah kota dan kabupaten dengan kota induknya.
Bakal ada pusat pertumbuhan ekonomi nasional berskala global dan merata.
Tata kelola pemerintahan, industri, perdagangan, transportasi terpadu, dan di bidang strategis lainnya untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan nasional.
Dalam pasal 51 ayat 2 draf RUU itu, kawasan aglomerasi mencakup tak hanya Jakarta.
Tapi mencakup juga Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cianjur.
Serta Kota Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Bekasi.
Respon Joe Biden Tentang Perpindahan Ibu Kota Negara Indonesia
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di tahun 2021 memperingatkan ancaman Indonesia.
Dia menjelaskan bahwa Jakarta akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan.
Biden mengatakan hal ini ketika dia berbicara tentang perubahan iklim.
Tepatnya dalam pidato sambutan di kantor Direktur Intelijen Nasional AS kala itu.
Perubahan iklim adalah ancaman terbesar akibat perubahan iklim yang saat ini sedang menghantui seluruh dunia, Ujarnya.
Perubahan iklim menyebabkan naiknya permukaan laut dan menyebabkan ribuan orang kehilangan mata pencaharian.
“Jika, pada kenyataannya, permukaan laut naik dua setengah kaki lagi, Anda akan memiliki jutaan orang yang bermigrasi, memperebutkan tanah yang subur,”.
Ucap Biden dalam pidato itu sebagaimana dipublikasikan whitehouse.gov.
“Apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?” tambahnya.
Ucapan Biden tentang Ibu Kota Negara tersebut bukan tanpa alasan.
Badan Antariksa AS, NASA ,mengatakan, meningkatnya suhu global dan lapisan es yang mencair.
Akan membuat banyak kota di pesisir seperti Jakarta beresiko banjir dan juga luapan air laut semakin besar.
NASA menjelaskan bahwa kenaikan laut global rata-rata sebesar 3,3 mm per tahun.
Tanda badai hujan makin intens saat atmosfer memanas menjadikan banjir sebagai “hal biasa”.
Tahun 1990-an banjir besar terjadi di Jakarta dan musim hujan 2007 70% wilayah terendam.
NASA mengunggah gambar landsat tentang evolusi Jakarta dalam tiga dekade terakhir.
Pembabatan hutan dan vegetasi lain dengan permukaan kedap air di daerah pedalaman.
Di sepanjang sungai Ciliwung dan Cisadane mengurangi jumlah air yang dapat diserap.
Tentunya ini menyebabkan adanya limpahan serta berpotensi sebagai banjir bandang.
Diperparah oleh saluran sungai dan kanal yang menyempit atau tersumbat secara berkala.
Yang disebabkan oleh sedimen dan sampah sehingga sangat rentan terhadap luapan.
Sumber Berita : cnbc